Berita Daerah Terkini

Jokowi akan Berkemah di Titik Nol IKN, Gubernur se-Indonesia Ikut Hadir, Diminta Bawa Air dan Tanah 

Presiden Joko Widodo kembali dijadwalkan mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara di Kaltim.

Editor: Junisah
TRIBUNKALTIM.CO.ID/ HO-Awang Rifani
Mata air dari sumber di kawasan Kutai Lama, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 

"Mata air itu dijadikan sumber suplai air untuk kerajaan pada waktu itu, jadi mereka mengambil air dari mata air itu," kata Awang.

Dirinya menerangkan, sumber mata air tersebut tidak terlalu luas dan membentuk semacam kolam dan bagian pinggirnya terdapat jalur untuk air mengalir ke perkampungan warga.

"Tidak terlalu besar juga kolamnya, tapi airnya memang jernih," ucapnya.

2. Air Mandi Bagi Puteri-Puteri Kerajaan Kutai Kartanegara

Awang Rifani juga mendapatkan dari sumber lain yang mengatakan bahwa mata air Kutai Lama tersebut juga di jadikan air untuk mandinya para puteri kerajaan Kutai. Sehingga, sumber mata air tersebut menjadi salah satu situs sejarah yang ada di Kutai Lama.

"Jadi puteri-puteri raja juga mandi di sumber mata air itu," tuturnya.

Baca juga: Resmi Dilantik Menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara, Ini Pesan Hetifah kepada Bambang Susantono

3. Air dari Mata Air itu Dipercaya Memiliki Khasiat

Awang juga menerangkan, sebagian orang-orang yang mengambil air dari sumber mata air tersebut percaya bahwa air tersebut mengandung khasiat sesuai dengan apa yang diniatkan orang tersebut.

"Misalkan kalau kita sakit, terus kita niatkan dan mengambil air itu dan mudah-mudahan bisa sembuh. Dan infonya juga Ada juga yang ambil air itu untuk mandi, seperti membuka aura dan sebagainya," terangnya.

4. Situs yang Saat ini Dikelola Perorangan

Lanjut Awang, dari informasi yang ia dapat juga, sekarang lokasi tersebut sudah ada yang punya dan telah dikelola oleh perorangan, pasalnya saat ini lokasi sumber mata air tersebut dipagar dan telah dimiliki oleh seseorang untuk dikelola dan airnya dijual ke kapal-kapal yang bersandar di Kutai Lama tersebut.

"Namun dalam sudut pandang sejarah, sumber air tersebut merupakan situs sejarah Kutai yang ada di Kutai Lama," terang Awang.

Baca juga: Terindikasi Korupsi, Ada Bagi-bagi Lahan Kavling di IKN Nusantara Kalimantan Timur, Diusut KPK

5. Tidak Pernah Kering dan Selalu Mengalir

Tak hanya itu, Awang Rifani juga menyampaikan bahwa mata air tersebut sejak ditemukan hingga sekarang tidak pernah kering atau habis dan selalu mengalir hingga saat ini.

"Selalu mengalir sepanjang tahun," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved