Berita Tarakan Terkini

Minyak Goreng Ikut HET Jadi Penyebab Deflasi, Diprediksi hingga Akhir Maret Tahun 2022

Selain transportasi, makanan, minuman, dan tembakau juga ikut alami deflasi di tengah menurunnya demand masyarakat di Februari 2022.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala KPwBI Kaltara, Tedy Arief Budiman. 

Prakiraan ini utamanya disebabkan oleh permintaan domestik yang diprakirakan membaik dan transmisi harga global ke domestik yang berlanjut di tengah ekspekstasi inflasi dan nilai tukar yang terjaga.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya,” ujarnya.

Koordinasi kebijakan dengan Pemerintah tersebut terutama ditujukan untuk mengantisipasi risiko inflasi komoditas pangan strategis, baik pada kelompok Volatile Food (VF) maupun kelompok inti, dari kemungkinan adanya gangguan pasokan dan distribusi yang berasal baik dari global maupun domestik.

Baca juga: Tarakan Alami Deflasi Minus 0,85 Persen di Januari 2021, Kaltara Catat Deflasi Minus 0,58 Persen

Lanjutnya, kebijakan moneter Bank Indonesia akan tetap konsisten dalam mengelola ekspektasi inflasi sesuai sasaran.

“ Di samping itu, sinergi Bank Indonesia dan Pemerintah akan terus difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved