Berita RSUKT

Berkunjung ke RSUKT, Dewas BPJS Kesehatan Apresiasi Sistem Online Permudah Pelayanan Masyarakat

Rombongan Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan melakukan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Rabu (16/3/2022).

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TribunKaltara.com
Momen Anggota Dewas BPJS Kesehatan melakukan sharing informasi bersama petugas dan tenaga dokter di salah satu poli RSUKT, Rabu (16/3/2022). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN –  Rombongan Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan melaksanakan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Rabu (16/3/2022).

 

Mewakili Direktur RSUKT, dr. Joko Haryanto, M.M yang saat ini masih sedang berduka, Plh Direktur RSUKT, dr. Ishak Paloga menyambut langsung kedatangan rombongan Dewas.

 

Kunjungan diawali dengan kegiatan visit pelayanan yang ada di poli di RSUKT. Di sini Anggota Dewas BPJS Kesehatan, Indra Yana berkomunikasi langsung dengan dokter dan petugas yang ada di beberapa poli terkait pelayanan BPJS Kesehatan dan meminta masukan serta apa yang perlu diperbaiki.

 

Selanjutnya, rombongan bergeser ke lantai tiga dan melakukan dialog seraya mendengarkan paparan yang disampaikan dr. Ishak Paloga selaku Plh Direktur.

 

Dialog bersama rombongan Dewas BPJS Kesehatan dan manajemen RSUKT dipimpin Plh Direktur RSUKT dr. Ishak Paloga mewakili Direktur dr. Joko Haryanto, M.M, Rabu (16/3/2022). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Dialog bersama rombongan Dewas BPJS Kesehatan dan manajemen RSUKT dipimpin Plh Direktur RSUKT dr. Ishak Paloga mewakili Direktur dr. Joko Haryanto, M.M, Rabu (16/3/2022). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TribunKaltara.com)

Di momen itu, dr. Ishak Paloga memaparkan bagaimana RSUKT mulai beroperasi sejak tiga tahun lalu tepatnya di tahun 2019 pasca Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes dilantik.

 

“Kalau dibangunnya sudah lama dari 2014, beroperasi resmi baru tiga tahun. Kemarin kami baru merayakan ulang tahun yang ketiga di tanggal 11 Maret 2022,” papar dr. Ishak Paloga di hadapan audiens.

 

Baca juga: Februari Tahun 2022 Sudah 52 Orang Positif Covid-19 Dirawat di RSUKT, Maret Tersisa 5 Orang

 

Ia kemudian menjelaskan bagaimana proses awal mula RSUKT mulai berdiri dengan pelayanan yang serba terbatas saat itu.

 

Sampai akhirnya mulai dikembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

 

Salah satu inovasinya yakni lewat APEM MANIS atau Aplikasi Pelayanan Elektronik Melayani Masyarakat Tertangani Segera (APEM MANIS).

Di inovasi ini dilaksanakan secara online dan bahkan sudah terintegrasi dengan pelayanan BPJS Kesehatan.

 

“Sistem ini dibangun oleh semua komponen di RSUKT ini. Awalnya memang agak sulit melakukan perubahan apalagi serba digital. Tapi kalau tidak begini, tidak akan ada perubahan,” bebernya.

 

Ia melanjutkan, jika ingin menyelesaikan problem pelayanan selama ini,  maka harus mengambil langkah tersebut.

 

“Sistem ini sudah dibangun 2019. Dan bertahap berjalan. Dulu kondisinya di awal server masih dipinjam, komputer bekas, tapi kami tetap mengoptimalkan SDM dan alat yang ada,” akunya.

 

Scanner bahkan saat itu masih pinjam alat dari BPKPAD Kota Tarakan. Yang terpenting saat itu manajemen sudah harus menerapkan elektronik dan digital.

 

“Itulah awal perjuangan kami. Sekarang alhamdullah sudah bisa beli,” ujarnya.

 

Baca juga: RSUKT Tambah Pelayanan, Buka Poli Jantung dan Urologi, Wacanakan Bangun Paviliun untuk Kelas VIV

 

Ada hikmah di balik kondisi pandemi Covid-19,  di balik kesulitan muncullah kemudahan.

 

“Alhamdulillah Rp 45 miliar kemarin pendapatan dan tidak ada dipersulit. Kalau pendapatan sekitar Rp 65 miliar. Klaim ke BPJS Kesehatan hampir Rp 30 miliar. Sebenarnya kemarin ditarget Wali Kota ke BPJS tidak sebesar itu nominalnya. Ini malah tiga kali lipat,” bebernya.

 

Memang lanjutnya, ini semua hasil kerja keras bersama dengan SDM yang berjiwa muda. Walaupun diakuinya lokasi RSUKT harus melalui TPA Hake Babu.

 

“Orang muda harus punya optimisme tinggi. Terima kasih teman-teman semua. dr. Syaiful, S.PK juga yang sudah menangani laboratorium pas Covid-19 lagi tinggi-tingginya angkanya. Dulu kami belum punya PCR, diputuskan beli PCR. Itu lumayan menambah pendapatan RSUKT saat itu,” ujarnya.

 

Kuncinya, jika sistem ingin dibangun dengan baik, harus berpartisipasi. Tidak mungkin hanya satu bidang yang bertugas, sistem itu bisa sukses berjalan.

 

“Pasti semua stakeholders ikut bekerja. Termasuk bagian pengelolaan keuangan, karena mereka yang membelikan kami alat,” ungkapnya berkelakar sembari dibarengi tawa rombongan yang ikut menyimak di momen dialog tersebut.

 

Baca juga: Pertama Kali di Kaltara, RSUKT Terapkan BPJS Kesehatan Terintegrasi, Komitmen Tingkatkan Pelayanan

 

Sementara itu, Indra Yana, Anggota Dewas BPJS Kesehatan yang ditemui usai kegiatan dialog mengakui cukup tertarik dengan sistem layanan informasi yang diterapkan dan diintegrasikan administrasinya dengan sistem online.

 

“Ini sangat luar bisa, berpegaruh terhadap peningkatan kapabilitas rumah sakit. Ternyata, di daerah itu bisa diterapkan dan sudah berjalan.  Kami lihat luar biasa pencapaian RSUKT dalam tiga tahu beroperasinya mereka. Bahwa sistem pelayanan kepada masyarakat Kota Tarakan sudah melalui sistim online,” beber Indra Yana kepada TribunKaltara.com.

 

Ia melanjutkan, memang sistem ini dibutuhkan dan diterapkan BPJS Kesehatan melayani jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

 

Khususnya di RSUKT, ia menilai ada gebrakan luar biasa yang sudah dilakukan manajemen. Salah satunya yakni pendaftaran online.

 

 “Dengan sistem online, orang datang sudah tahu nomor urutnya berapa dan ada rekam medik mereka juga secara online,” bebernya.

 

Dengan sistem online itu, maka BPJS Kesehatan di masing-masing kantor cabang bisa melakukan pemantauan. Tujuannya dengan pantauan itu, bisa memudahkan pembayaran klaim.

 

“Ketika masyarakat berobat menggunakan kartu BPJS. Maka seketika dalam satu waktu lima hari klaim dari RSUKT misalnya, kami di BPJS Kesehatan selaku penjamin di Tarakan langsung bisa membayarkan klaim yang diajukan RSUKT,” ujarnya.

 

Baca juga: Sosok Kai Syahrial, Pria Asal Tarakan yang Wakafkan Tanahnya Gratis untuk Pembangunan RSUKT

Ini menimbulkan kesinambungan jaminan pelayanan terhadap masyarakat di Kota Tarakan.

 

Ia menilai lanjutnya, di Kaltara sendiri  adalah pertama kali dilaksanakan dengan sistem terintegrasi dengan aplikasi online mobile JKN.

 

Meski lanjutnya, secara nasional sendiri, sistem online sudah menjadi program BPJS Kesehatan terlebih saat ini di kondisi pandemi.

 

“Jadi sejak 2020 sampai 2021, BPJS Kesehatan sudah antisipasi, kita ciptakan tanpa offline atau datang. Cukup masuk aplikasi kami di mobile JKN dia bisa lihat rumah sakit bekerja sama dengan BPJS mana kamarnya yang kosong di perawatan,” ujarnya.

 

Di daerah yang sudah berjalan lanjutnya seperti di Pulau Jawa, mereka bisa melihat yang ingin berobat di Jakarta, nomor antre misalnya jam berapa dijadwalkan.

 

“Ternyata di Tarakan Kaltara, mereka sudah bisa menerapkan sistem itu. Jadi surprise bagi kami bahwa Tarakan tidak kalah tertinggal dengan teman-teman di rumah sakit di Jawa itu,” bebernya.

 

Ia melanjutkan, mobile JKN memiliki banyak layanan dari pendaftaran dan keluhan. Termasuk rekam medik hanya pasien dan BPJS serta faskes yang bisa mengakses.

 

“Tidak bisa dibaca orang lain. Tujuannya agar sistem klaimnya tadi jelas,” urainya.

 

Ia melanjutkan, sejumlah layanan tadi juga sudah dikunjungi pihaknya. Ia menilai kembali kepada manajemen rumah sakit yang siap mengembangkan.

 

Adapun untuk kebutuhan tenaga yang disiapkan di masing-masing ruangan pelayanan dari BPJS sudah menghitung rasio kecukupan yang ada baik kebutuhan masyarakat dan faskes yang dilayani.

 

“Sudah sesuai, sudah dipikirkan sistematisnya. Dan memang di RSUKT sudah cukup berjalan baik. Masukannya, rumah sakit ini perlu tambahan fasilitas yang juga perlu tambahan dukungan baik dari pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved