Longsor di Tambang Batu Bara

Satu Tewas dan Dua Masih Tertimbun, Polisi Selidiki Penyebab Longsor Tambang Batu Bara PT PMJ di KTT

Satu orang tewas dan dua lainnya masih tertimbun, polisi selidiki penyebab longsor tambang batu bara PT PMJ di Kabupaten Tana Tidung.

Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
HO
Longsor di lokasi tambang batu bara PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) di Desa Sengkong, Sesayap, Kabupaten Tana Tidung memakan korban jiwa. 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN -Satu orang tewas dan dua lainnya masih tertimbun, polisi selidiki penyebab longsor tambang batu bara PT PMJ di Kabupaten Tana Tidung.

Kecelakaan kerja hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia, atas nama Sawaluddin (43) terjadi di lokasi tambang batu bara milik PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ), Site Desa Sengkong Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung (KTT).

Longsor terjadi, pada Senin (28/3/2022), di area Pit 19 utara areal PT. PMJ, sekira pukul 17.17 WITA.

Baca juga: Aturan Jam Kerja ASN Selama Ramadan Sudah Keluar, Sekda KTT: Pergeseran Waktunya tak Signifikan

Basarnas Tarakan saat berada di lokasi PT Pipit Mutiara Jaya, Selasa (29/3/2022) kemarin
Basarnas Tarakan saat berada di lokasi PT Pipit Mutiara Jaya, Selasa (29/3/2022) kemarin (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Basarnas Tarakan)

Hingga saat ini, aparat gabungan dari Polres Bulungan, Polsek Sesayap Hilir dan Basarnas Kota Tarakan masih melakukan proses penyelidikan.

Kapolres Bulungan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim Polres Bulungan, Iptu M. Khomaini menuturkan, personel Reskrim dari Unit Tipidter telah diterjunkan ke lokasi kejadian, dengan dibantu oleh anggota Polsek Sesayap Hilir.

“Kini masih kita pelajari, dan diperiksa dulu. Tapi, terhadap korban yang selamat, kita belum periksa karena masih dalam tahap pemulihan. Korban selamat, atas nama Rian dan Arjun yang kini tengah dirawat, di RS Tarakan,” ucapnya Rabu (30/3/2022).

Pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kejadian tanah longsor tersebut.

Pasalnya, saat ini polisi tengah fokus melakukan pencarian dan evakuasi korban yang masih tertimbun tanah longsoran.

Kemudian, kata Iptu M. Khomaini upaya lanjutan hari ini mengumpulkan keterangan dari orang-orang yang ada di lokasi kejadian.

“Selanjutnya akan kita periksa semua yang ada di lokasi di antaranya saksi-saksi, yang bertanggungjawab di situ. Setelah itu baru kita selidiki, apakah ada unsur kelalaian ataukah memang faktor alam,” ucapnya.

Khomaini menjelaskan sesuai laporan Polsek Sesayap Hilir, peristiwa tersebut terjadi ini berupa tanah longsor pada hari Senin 28 Maret 2022 sekitar pukul 17.17 Wita di di Pit 19 utara areal PT PMJ Desa Sengkong Kecamatan Sesayap Hilir, yang mengakibatkan 2 orang tertimbun.

Baca juga: Silpa Pemkab Tana Tidung 2021 Cukup Besar, Bupati KTT Ibrahim Ali Sebut Rp 40 Miliar & Bebar Alasan

“Tanah longsor mengakibatkan 2 orang karyawan yang tertimbun tanah yaitu bernama Santo usia 34 tahun dan Awaluddin usia 38 tahun,” sebutnya.

Untuk diketahui, Santo bertugas sebagai operator Excavator 06-Hitachi 870, merupakan warga Jalan Angsa RT 014, Juata Permai, Kecamatan Tarakan Utara.

Sedangkan, Awaluddin sebagai operator Excavator 11 – Hitachi 870, beralamat Selumit Pantai RT 026 RW 004, Selumit Pantai Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan.

"Kemudian untuk jumlah unit yang tertimbun Tanah Longsor adalah 10 unit dengan rincian sebagai berikut Excavator 5 unit 870 PC, Hitachi 3 unit 870 PC, Dozan 2 unit 8100 PC," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved