Berita Kaltara Terkini

Tokoh Muda Krayan Apresiasi Komitmen Senator Asal Kaltara Fernando Sinaga Soal Perbatasan Negara

Kunjungan Kerja DPD RI ke Provinsi Kalimantan Utara pada Senin–Rabu (28-30/3/2022) ini terasa lain dari kunjungan kerja biasanya.

Editor: Amiruddin
HO/Fernando Sinaga
Senator DPD RI, Fernando Sinaga saat berkunjung ke Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM - Kunjungan Kerja Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ( DPD RI ) ke Provinsi Kalimantan Utara pada Senin sampai Rabu (28-30/3/2022) ini terasa lain dari kunjungan kerja biasanya.

Hal ini terjadi lantaran ketiga anggota DPD RI yang berasal dari daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Utara ini kompak hadir mendampingi Wakil Ketua DPD RI, Dr. Mahyudin. Ketiganya antara lain Fernando Sinaga, Martin Bila dan Hasan Basri.

Hal menarik lainnya dari kunker ini adalah kehadiran dari pihak pemerintah yang diwakili oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Surya Tjandra.

Kunker ke Provinsi Kalimantan Utara ini mengagendakan pembahasan tentang perkembangan pembangunan wilayah perbatasan negara dengan Malaysia, yaitu di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Kunjungan kerja DPD RI bersama Wakil Menteri ATR/BPN ini mendapatkan apresiasi dan pujian dari tokoh muda Krayan, Rian Antoni yang disampaikannya pada Selasa (29/3).

Baca juga: Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Bersama Fernando Sinaga hingga Wakil Menteri Kunjungi Kaltara dan IKN

Rian yang juga Ketua DPC Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur–Kalimantan Utara (LPADKT–KU) Kabupaten Nunukan mengatakan, sejumlah kaum muda Krayan yang tergabung di LPADKT–KU mengapresiasi Fernando Sinaga yang sudah menghadirkan pimpinan DPD RI dan Wakil Menteri ATR/BPN untuk melihat langsung dan bertemu langsung dengan segenap tokoh masyarakat hukum adat dayak Kecamatan Krayan yang kerap kali mengeluhkan lambannya proses pembangunan kawasan Krayan sebagai wilayah perbatasan negara.

“Kami salut dan apresiasi dengan Pak Fernando Sinaga yang melihat kondisi masyarakat pedalaman di Kecamatan Krayan sebagai wilayah perbatasan negara dalam kacamata masyarakat pedalaman.

Meskipun sudah menjadi anggota DPD RI yang berkantor di Jakarta, Pak Fernando Sinaga sangat obyektif melihat persoalan kami dari kacamata kami warga pedalaman,” ungkap Rian yang juga alumnus UGM Yogyakarta ini.

Rian menambahkan, Fernando Sinaga mampu melihat permasalahan warga Krayan secara utuh, bukan dari sudut pandang posisinya sebagai elite politik di parlemen.

“Itu sebabnya Pak Fernando Sinaga mampu membawa permasalahan pembangunan batas negara di Krayan ini menjadi agenda pimpinan DPD RI dan Kementerian ATR/BPN, terbukti dengan hadirnya Pak Mahyudin dan Wakil Menteri ATR/BPN di Kaltara”, ujar Rian.

Wakil Ketua DPD RI Dr Mahyudin bersama Senator DPD asal Kaltara, Fernando Sinaga, Martin Bila dan Hasan Basri di sela kunjungannya ke Kaltara.
Wakil Ketua DPD RI Dr Mahyudin bersama Senator DPD asal Kaltara, Fernando Sinaga, Martin Bila dan Hasan Basri di sela kunjungannya ke Kaltara. (HO/Fernando Sinaga)

Namun demikian Rian mengungkapkan, dirinya bersama seluruh warga Krayan sangat berharap hasil kunjungan kerja ini bisa segera ditindaklanjuti oleh Kementerian dan Lembaga terkait serta menjadi catatan bagi Pemprov Kaltara.

Menanggapi hal tersebut, Fernando Sinaga berjanji akan terus membawa isu pembangunan fisik dan non fisik di Kecamatan Krayan sebagai wilayah perbatasan negara kedalam forum–forum DPD RI dengan Pemerintah.

“Kami sudah mengantongi sejumlah isu penting dari kunker ini. Fakta di lapangan menunjukan masih banyak sejumlah masalah di wilayah perbatasan negara.

Sebagai Wakil Ketua Komite I DPD RI yang bermitra dengan BNPP Kemendagri, Kementerian ATR/BPN dan Kementerian LHK, saya akan cross check hal tersebut, seperti pembangunan pos lintas batas, pembangunan jalan akses tembus Krayan ke Kabupaten Malinau, layanan pendidikan dan kesehatan,” tegas Fernando Sinaga.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin menyayangkan bahwa saat ini terdapat gap yang sangat besar antara warga di Kecamatan Krayan dengan tetangga mereka di Sabah dan Serawak, Malaysia.

“Gap itu bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi juga secara psikologis berupa perlakuan dan perhatian negara. Rakyat kita di Krayan benar–benar teruji kesetiannya pada Indonesia”, tegas Mahyudin.

Baca juga: Sampaikan Hasil Reses, Senator DPD RI Fernando Sinaga Soroti Kinerja Pemerintah di Kalimantan Utara

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved