Ramadan

Hukum Mimpi Basah dan Berhubungan Suami Istri, Dilengkapi Bacaan Doa Puasa Ramadan & Dzikir Salat

Hukum mimpi basah dan berhubungan suami istri di malam bulan puasa Ramadan, dilengkapi bacaan doa puasa Ramadan dan dzikir usai Salat wajib 5 waktu.

TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
Ilustrasi- Ramadhan (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

TRIBUNKALTARA.COM - Hukum mimpi basah dan berhubungan suami istri di malam Bulan Puasa Ramadan, dilengkapi bacaan doa puasa Ramadan dan Dzikir usai Salat wajib 5 waktu.

Berbagai hukum dalam Ramadan, perlu diketahui oleh umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Salah satu hukum yang harus diketahui saat berpuasa Ramadan, adalah hukum mimpi basah dan berhubungan suami istri di malam Bulan Puasa Ramadan.

Sehingga, jatuh pertanyaan, benarkah mimpi basah membatalkan puasa?

Dan bagaimana bila berhubungan suami istri di malam Bulan Puasa Ramadan?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca juga: LENGKAP Doa Puasa Ramadan Disertai Dzikir Usai Salat Wajib 5 Waktu, Bahasa Latin, Arab dan Artinya

Ilustrasi orang berdoa
Ilustrasi orang berdoa (Pixabay)

Mengenai mimpi basah saat berpuasa, dijelaskan Wahid Ahmadi anggota Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah.

Terkait mimpi basah saat berpuasa, menurut Wahid Ahmadi, hal itu di luar kendali kita.

Mimpi basah merupakan hal yang tidak bisa dikontrol bahkan saat menjalankan ibadah puasa.

Ia menekankan bahwa sesuatu yang di luar kesengajaan dan tidak dikenhendaki melakukannya maka hal tersebut di luar tanggungan kita.

Dan mimpi termasuk hal yang tidak menjadi tanggungan kita.

Baca juga: Jadwal Imsak Kota Tarakan 1-30 Ramadhan 1443 H, Lengkap Bacaan Niat Puasa dan Doa Sahur

Hukum Hubungan Suami-Istri di Malam Hari saat Bulan Puasa

Hubungan suami-istri saat malam hari di bulan Ramadhan diperbolehkan.

Wahid Ahmadi mengatakan bahwa pada malam hari di bulan Ramadan, semua hal kembali seperti ketika bulan selain Ramadhan.

Hal tersebut juga dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 187

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu.

Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.

Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid.

Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 187).

Baca juga: Doa Menyambut Ramadhan Dijelaskan dalam Hadits Sahih, Puasa Mulai Hari Minggu 3 April

Batalkah puasa saat menangis?

Puasa merupakan kegitan kita menahan makan dan minum serta hawa nafsu dari terbit fajar sampai maghrib.

Namun banyak hal yang dapat membatalkan puasa, seperti haid di saat sedang berpuasa.

Berbagai pertanyaan juga muncul, salah satunya ialah apakah menangis dapat membatalkan puasa.

Dikutip dari TribunWow, Wahid Ahmadi selaku Dai dan anggota Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah mengatakan bahwa menangis merupakan sesuatu yang mubah (boleh).

Menangis tidak ada hukumnya.

Menangis bisa disebabkan karena sedang sedih, marah, dan mungkin juga karena senang yang berlebihan.

Ia pun mengatakan bahwa ada menangis yang mulia, yaitu menangisnya orang yang takut kepada Allah SWT.

Menangisnya orang-orang yang berdosa dan meminta ampun juga merupakan menangis yang mulia.

Ia kembali menekankan bahwa menangis saat puasa tidak ada hukumnya.

Doa Puasa Ramadan Disertai Dzikir Usai Sholat Wajib 5 Waktu

Menyabut ibada puasa di bulan suci Ramadan, berikut doa puasa Ramadan disertai Dzikir usai sholat wajib 5 waktu, berbahasa latin, arab dan artinya.

Dalam artikel ini, pembaca akan disajikan bacaan niat puasa Ramadan, doa berbuka puasa dan doa saat sahur.

Selain itu, pembaca juga dapat mengakses bacaan doa Dzikir usai sholat wajib lima waktu, yakni shalat subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, lengkap bahasa Latin, Arab dan artinya.

Tak terasa, umat Muslim di seluruh dunia akan kedatangan bulan suci Ramadan, yang tiba besok, pada Minggu, 3 April 2022.

Baca juga: Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Simak Juga Hukum Hubungan Suami-Istri di Malam Hari saat Ramadan

Penentuan awal puasa Ramadhan 1443 H tersebut berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama, Jumat (1/4/2022).

Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat doa menyambut Ramadhan.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, doa menyambut Ramadhan berisi permohonan agar diberikan umur panjang dan kesehatan menjalani ibadah di bulan mulia.

Ada banyak doa menyambut Ramadhan.

Tapi doa menyambut Ramadhan berikut ini disebutkan dalam hadits shahih.

Hal tersebut berdasarkan yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya.

Dari ceramah Ustadz Adi Hidayat Lc MA yang diunggah pada kanal youtube Haziq Channel, disampaikan bahwa ada banyak doa menjelang Ramadhan yang populer dan kuat dari segi riwayatnya.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Satu Bulan Penuh Disertai Doa Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

Namun dari sekian banyak doa, ada satu doa yang paling populer, kuat dari sisi haditsnya, dan paling lengkap redaksinya.

“Ada banyak doa yang sampai kepada kita, bisa populer, riwayatnya juga bisa kuat.

Tapi dari sekian doa ini riwayat yang paling populer, kemudian kuat dari sisi hadisnya, dan paling lengkap redaksinya,” kata ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya.

Doa tersebut bersumber dari riwayat imam at-Tirmidzi.

Berikut lafal beserta arti dan penjabarannya doa menjelang ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.

اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله

Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.

“Ya Allah mohon hadirkan awal Ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam Rabbi wa Rabbukallahu.”

Baca juga: Ibadah yang Dianjurkan bagi Wanita Haid saat Bulan Puasa, 1 Ramadhan 1443 H Jatuh 3 April

Dalam penjabaran tafsiran dari doa tersebut, kata Naa pada kalimat ‘alainaa merupakan kependekan dari kata Nahnuu, yang berarti kami.

Kata nahnuu merupakan kata ganti jamak (banyak) yang mengisyaratkan kepada umat muslim untuk menyertakan orang lain ketika melakukan kebaikan.

Sekalipun kebaikan itu melalui sebuah doa.

Kata bil yumni merupakan harapan atau permintaan pertama kepada Allah agar dapat menjalani bulan Ramadhan dengan keadaan hati yang tenang.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada sebagian orang yang tidak mendapatkan ketenangan hati ketika bulan Ramadhan tiba dengan berbagai alasan.

Seperti orang yang belum terbiasa berpuasa, orang yang memikirkan perihal ekonomi yang belum siap menghadapi pengeluaran di bulan Ramadhan, dan sebagainya.

Kata wal Imani merupakan permintaan kedua yang menjadi persoalan serius.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan bahwa kata wal Imani dalam doa tersebut mengisyaratkan seakan-akan dalam Ramadhan kekuatan atau semangat iman cenderung menurun.

Baca juga: Catatan Amal Dilipatgandakan, Ini 4 Ibadah yang Bisa Menambah Pahala di Bulan Ramadhan

“Hati-hati, ada isyarat dalam kalimat ini seakan-akan orang-orang yang kedapatan Ramadhan itu cenderung menurun spiritnya saat Ramadhan, bukan stabil,” ujar ustadz Adi Hidayat.

“Padahal di awalnya allah berikan kekuaatan iman yang sama,” sambungnya.

Ustadz Adi Hidayat mencontohkan perihal menurunnya spirit (semangat) iman tersebut seperti berkurangnya jumlah saf tarawih di masjid ketika pertengahan Ramadhan hingga seterusnya.

Kata berikutnya wassalamati yang berarti sehat dan selamat, merupakan permohonan untuk diberi kesehatan dan keselamatan agar tetap mampu menjalani ibadah di bulan ramadhan.

Wal Islami merupakan permohonan ke-empat yang dipanjatkan kepada Allah dalam doa tersebut yang berarti kekuatan islam.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan perbedaan antara kekuatan iman dengan kekuatan islam.

Kekuatan iman merupakan spirit atau semangat.

Sedangkan kekuatan islam merupakan ragam, jenis, banyak dan juga kualitas dari ibadah yang dilakukan.

Kalimat Rabbi wa Rabbukallahu merupakan kalimat yang menegaskan bahwa lakukan ibadah hanya karena Allah SWT.

Baca juga: Ada Perbedaan Penetapan 1 Ramadhan 1443 H di Indonesia, Menag Yaqut Imbau Umat Jaga Persatuan

Niat Puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”

Doa sahur

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah”

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)

Doa buka puasa

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-allah

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah”

Lafadz Dzikir serta Doa Usai Sholat Wajib

Ramadan 1443 Hijriah, berikut lafadz Dzikir serta doa usai sholat wajib Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, lengkap bahasa Latin, Arab dan artinya.

Meningkatkan ibadah di bulan Ramadan tentu menjadi prioritas umat Muslim.

Salah satu ibadah yang selalu dilakukan oleh umat Muslim, adalah membaca Dzikir usai sholat wajib Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Dalam artikel ini, pembaca disajikan bacaan Dzikir serta doa usai sholat wajib Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Baca juga: Doa Menyambut Ramadhan Dijelaskan dalam Hadits Sahih, Puasa Mulai Hari Minggu 3 April

Dzikir adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan beruang-ulang.

Dzikir dapat dilakukan setelah sholat wajib maupun sholat sunnah, sepanjang hari Jumat hingga ketika turun hujan.

Mengutip TribunSumsel, dalam e-book berjudul Doa dan Dzikir  yang ditulis oleh Syeikh Abdulaziz bin Baz, berikut adalah bacaan Dzikir  yang dapat dilafalkan setelah sholat wajib (Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya):

1. Membaca Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣

Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.

"Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya."

2. Membaca Dzikir  Kalimat Tauhid

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Iklan untuk Anda: Gadis tertidur dengan ular pitonnya dan terbangun karena curiga
Advertisement by
 
Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.

"Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati, Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu."

3. Membaca Doa Selamat

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام

Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom.

"Ya Allah, engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah keselamatan (kesejahteraan) dan kepadamua lah segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan), Engkaulah Dzat yang berkah wahai Tuhan kami dan maha luhur Engkau, Ya Tuhan kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Satu Bulan Penuh Disertai Doa Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

4. Membaca Surat Al fatihah

5. Membaca Ayat Kursi

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.

6. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 33x

إِلَهَنَا رَبَّنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ
(33x) سُبْحَانَ اللهِ

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ
(33x) اَلْحَمْدُ ِللهِ

اْلحَمْدُ ِللهِ عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةِ
(33x) اللهُ أَكْبَرُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ

Tata Cara Berdoa

1. Menghadap kiblat

Hal ini berdasarkan sebuah hadis "Rasulullah datang ketempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus-menerus berdoa sehingga tenggelam matahari"

2. Membaca hamdalah atau pujian, istighfar, dan shalawat

Seorang Sahabat Nabi berkata: "Ketika Nabi Muhammad saw duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat.

Setelah selesai membaca doa, 'Allahummaghfirlii warhamnii', maka waktu itu Rasulullah pun berkata: wahai kawan, engkau terburu-buru.

Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah.

Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdoa.

Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dan setelah itu Nabi bersabda: Berdoalah akan dipenuhi.

Baca juga: Kapan Mulai Puasa? Kemenag akan Tentukan Petang Ini, Simak Doa Menyambut Ramadhan Berdasarkan Hadits

3. Dengan suara lembut dan rasa takut

Firman Allah SWT yang berbunyi, "Berserulah (Berdoa) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di Bumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. AI A'raf: 55-56).

4. Yakin akan dipenuhi

Di dalam berdoa, kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman: Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu".

 

 

 

 

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Dzikir setelah Sholat Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2022/04/02/bacaan-Dzikir -setelah-sholat-subuh-zuhur-ashar-maghrib-dan-isya?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved