Berita Bulungan Terkini

Peluang Beras Kaltara jadi Penyangga Pangan di IKN Nusantara, Ini Kata Anggota DPR RI Deddy Sitorus

Peluang beras Kaltara jadi penyangga pangan di IKN Nusantara, ini kata Anggota DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus.

Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
Proses Tanam Bibit Pertanian Padi di jalan Padaelo, Tanjung Selor Hilir Kabupaten Bulungan, beberapa waktu lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI) 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Peluang beras Kaltara jadi penyangga pangan di IKN Nusantara, ini kata Anggota DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus.

Anggota DPR-RI Komisi VI, Deddy Yevri Hanteru Sitorus berkometar soal peluang beras dari hasil pertanian di Provinsi Kaltara, untuk menjadi salah satu produk yang turut berkontribusi sebagai penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Penajam Paser Utara

Deddy Sitorus menyampaikan, semua tergantung kebijakan pemerintah daerah kabupaten dan kota di Kaltara.

Baca juga: Demi Ketahanan Pangan, Korem 092/Maharajalila Tanam Jagung di Desa Kelubir, Dikelola Kelompok Tani

Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus saat ditemui awak Media Sabtu (2/4/2022).
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus saat ditemui awak Media Sabtu (2/4/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI)

"Tergantung kebijakan pemerintah daerah kabupaten kota dan pemprov di Kaltara. Apakah mereka punya roadmap pertanian, atau punya blueprint perencanaan pengembangan sektor lahan pertanian. Kalau punya, itu kunci rumusan Kaltara bisa turut berkontribusi jadi penyangga pangan IKN," ucapnya Sabtu (2/4/2022).

Deddy Sitorus menyarankan, kebijakan yang harus dilakukan Pemprov Kaltara dan pemerintah kabupaten kota, yakni bersinergi dengan melaksanakan pelatihan ketahanan pangan dengan petani untuk manfaatkan luas lahan pertanian yang ada.

"Kaltara ini punya banyak luasan lahan sangat berpotensi, yang bisa dikelola oleh SDM-nya untuk pertanian pangan, perkebunan. Contohnya di Krayan, hasil panen beras organik tanpa pupuk dikelola bagus sama petani sana. Tentu, ini yang perlu dilakukan pemprov, pemkab dan pemkot untuk bisa menambah PAD bagi Kaltara," ucapnya.

Sementara itu, jika selama ini pemprov Kaltara dan pemerintah kabupaten dan kota terkendala anggaran, Deddy Sitorus mengimbau, agar bekerja sama dengan investor di bidang pertanian.

"Berangkatlah dari anggaran yang ada. Kalau pemerintah pernah merencanakan 1.000 hektare, tetapi anggaran hanya mampu 100 hektare maksimalkan 100 hektare. Namun, kalau tidak maksimal bisa kerjasama dengan investor.Apalagi, Kaltara akan dibangun KIPI, pasti pasarnya tersedia," ucapnya.

Lebih lanjut, Deddy Sitorus menuturkan percaya diri, bahwa peran provinsi Kaltara menjadi salah satu bagian yang turut berkontribusi penyangga pangan IKN bisa terwujud.

Baca juga: Dilantik jadi Ketua DPC HKTI Nunukan, Asmin Laura Sebut 40 Titik Jalan Tani Dianggarkan Tahun ini

"Tanpa perlu didiskusikan pada Rapat Paripurna di Senayan, Kaltara sudah pasti bisa jadi daerah penyangga pangan IKN," ucapnya.

Termasuk pengembangan food estate di daerah kabupaten kota provinsi Kaltara, Deddy Sitorus mengatakan, harus rajin komunikasi intens dengan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani).

"Tidak perlu berpikir besar harus ada food estate. Bersinergi sama kelompok tani saja dulu. Karena kita harus teliti juga, bahwa anggaran dari dana alokasi khusus untuk sektor-sektor pertanian sangat terbatas. Ditambah lagi anggaran sedang defisit. Sehingga, kami sedang upayakan di pusat untuk dapat memenuhi kebutuhan pertanian di Kaltara," ucapnya.

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved