Pertamax Naik, Tiket Speedboat KTT-Tarakan Tetap Rp 220 Ribu: Tarif Naik Kebijakan Pemprov Kaltara

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Pertamax naik, tiket speedboat KTT-Tarakan tetap Rp 220 ribu: Tarif naik kebijakan Pemprov Kaltara.

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax nyatanya tak membuat harga tiket speedboat Tujuan Tana Tidung-Tarakan naik.

Petugas loket Pelabuhan Speedboat Tideng Pale, Wahab mengatakan, harga tiket speedboat saat ini masih dijual dengan harga Rp 220 ribu.

Baca juga: Longsor Tambang Batu Bara PT MMJ di KTT Ada Unsur Kelalaian? 2 Orang Tewas & 1 Masih Belum Ditemukan

"Ndak ada kenaikan (tiket), masih Rp 220 ribu. Kalau ada kenaiakan itu kebijakan dari Provinsi (Pemprov Kaltara).

Kalau dari Provinsi kasih naik tarif tiket, kita di sini (Tana Tidung) mengikuti saja," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (5/4/2022)

Diketahui, hanya ada dua speedboat reguler di Pelabuhan Speedboat Tideng Pale yang melayani masyarakat Tana Tidung berlayar ke Kota Tarakan.

Dua speedboat reguler tersebut yaitu, Speedboat Harapan Baru dan Speedboat Minsen Express.

Adapun keberangkatan speedboat tujuan Tana Tidung-Tarakan, hanya terdapat dua jadwal setiap harinya.

Jadwal pertama, yakni pukul 09.15 Wita menggunakan Speedboat Harapan Baru.

Kemudian jadwal kedua, berlayar pada pukul 14.15 menggunakan speedboat Minsen Express.

Sebelumnya diberitakan, BBM jenis Pertamax alami kenaikan harga di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Tana Tidung.

Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Aryan Berkah, Arifin mengatakan, harga Pertamax saat ini Rp 12.750 per liter.

"Iya ada kenaikan mulai tanggal 1 April kemarin. Harga pertamax sekarang Rp 12.750," sebutnya.

Dia mengatakan, kenaikan harga Pertamax ini tidak hanya terjadi di SPBUnya, melainkan juga di SPBU seluruh Indonesia.

Baca juga: Warga Ngeluh Ekonomi Masih Sulit Harga Pertamax Naik, SPBU Aryan Berkah KTT Hanya Ikuti Instruksi

Dia menambahkan, sebelumnya harga Pertamax di SPBUnya dibanderol dengan harga Rp 9.200.

Sementara untuk harga pertalite, dia sampaikan masih stabil diharga Rp 7.650.

"Kita ini kan hanya mengikuti instruksi saja. Kalau naik, ya mau tidak mau kita naikkan juga," katanya.

Penulis: Risna