Hari Paskah
Minggu Palma, Makna Ranting Palem dan Selubung Merah Bagi Umat Katolik, Ini Kata Uskup Tanjung Selor
Uskup Tanjung Selor, Uskup Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla jelaskan makdaun palem dan selubung merah dalam ibadah Minggu Palma.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Umat Katolik mulai melaksanakan rangkaian ibadah jelang Hari Raya Paskah.
Di Tanjung Selor, ratusan umat Katolik mengikuti ibadah Minggu Palma, di Gereja Katedral Santa Maria Assumpta, Minggu (10/4/2022).
Ornamen ranting daun palem menghiasi gereja katedral di ibadah Minggu Palma.
Tak hanya itu, sejumlah bagian di altar gereja katedral juga diselubungi dengan kain berwarna merah.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Jelang Jumat Agung dan Paskah, Cocok Dibagikan di Facebook, Instagram, dan WhatsApp
Menurut Uskup Tanjung Selor, Uskup Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla, daun palem dan selubung merah memiliki makna di dalam ibadah Minggu Palma.
Daun palem yang digunakan, kata Mgr Paulinus Yan Olla, adalah sebagai bentuk melanjutkan tradisi menyambut Yesus yang tiba di Jerusalem.
"Untuk palma itu peristiwa ketika Yesus masuk Jerusalem, waktu itu orang-orang memotong ranting pohon zaitun yang kemudian dalam tradisi kita gunakan palma, ini sebagai tanda kegembiraan mereka menyambut Yesus sebagai raja," ujar Mgr Paulinus Yan Olla.
Terkait selubung di altar gereja katedral, dirinya menjelaskan, bahwa hal tersebut sudah dimulai sejak peribadatan Rabu Abu pada 2 Maret lalu.
Hal tersebut merupakan bagian dari memperingati pengorbanan Yesus Kristus.

"Selubung merah itu sudah dimulai sejak Rabu Abu lalu, jadi selama masa pertobatan 40 hari ini diselubungi, biasanya pakai warna ungu tapi hari ini pakai warna merah," katanya.
"Ini menunjukan peristiwa pengorbanan Yesus, jadi memperingati peristiwa-peristiwa Yesus ditangkap, mati dan dibangkitkan," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, selubung merah di altar gereja akan dibuka pada hari Jumat mendatang atau saat peribadatan Jumat Agung.
"Nanti itu dibuka pada hari Jumat saat penyembahan salib itu, jadi dibuka pada Jumat Agung pada sore hari," terangnya.
Diketahui, umat Katolik menjalani sejumlah peribadatan jelang perayaan Hari Raya Paskah.
Setelah Minggu Palma, peribadatan selanjutnya diantaranya, Kamis Putih, Jumat Agung dan Minggu Paskah.
Baca juga: Makna Minggu Palma, Hari Pertama Pekan Suci, Momen Penting Umat Katolik Menjelang Paskah
Minggu Palma 10 April 2022, Berikut Jadwal Misa di Gereja Katolik Tanjung Selor
Sebelumnya diberitakan, momen penting umat Katolik menjelang hari raya Paskah, akan ditandai dengan perayaan Minggu Palma, berikut jadwal misa di Gereja Katolik Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Perayaan Minggu Palma, pada Minggu 10 April 2022.
Adapun jadwal misa Minggu Palma di Gereja Katedral St Maria Assumpta, Tanjung Selor, Kalimantan Utara akan dimulai pukul 08.00 Wita.
Misa Minggu Palma di Gereja Katedral St Maria Assumpta, akan dipimpin Mgr Paulinus Yan Olla MSF.
Jadwal misa Minggu Palma di sejumlah gereja di Tanjung Selor, ada di dalam berita.
Umat Katolik akan memasuki pekan suci, yang ditandai dengan Minggu Palma sebagai kenangan peristiwa Yesus Kristus memasuki kota Yerusalem.
Adapun pekan suci dalam Katolik diawali dengan Minggu Palma, kemudian berlanjut ke Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Paskah atau Minggu Paskah.
Berawal dari masuknya Yesus ke Yerusalem inilah menjadi permulaan rentetan kisah sengsara hingga wafatnya Juruselamat di kayu salib, hingga bangkit kembali.
Dinamakan Minggu Palma karena ketika Yesus masuk kota Yerusalem menunggangi keledai, masyarakat menyambut-Nya dengan melambaikan daun palem atau palma sembari melantunkan kidung pujian.

Daun palem memiliki warna hijau, warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi.
Oleh karena itu ini menjadi simbol kemenangan dari musim semi atas musim salju atau kehidupan atas kematian.
Pada dasarnya, Minggu Palma adalah kebiasaan yang diwariskan sejak abad ke-4 Masehi setiap menjelang Hari Raya Paskah.
Banyak peziarah datang ke Kota Yerusalem dan melalukan prosesi ke situs-situs bersejarah yang berhubungan dengan sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus.
Sama seperti prosesi ziarah yang dibutuhkan untuk mengenang kelahiran Kristus, prosesi Paskah bisa memakan waktu seminggu.
Biasanya prosesi dimulai sejak Hari Minggu sebelum Hari Raya Paskah atau yang kini disebut Minggu Palem, lalu berpuncak pada Minggu Paskah.
Secara simbolis, Perayaan Minggu Palma dirayakan oleh umat Katolik dalam prosesi bersama dengan daun palma di tangan.
Biasanya umat dan pastor berarak dari suatu tempat di luar gereja menuju gereja dengan nyanyian dan doa.
Sebelumnya daun palma yang dikumpulkan pada satu tempat, diberkati oleh pastor lalu dibagikan kepada setiap umat Katolik.
Namun, karena keterbatasan daun palma, kadang-kadang umat disuruh membawa daun sendiri dari rumah dan diberkati oleh pastor.
Di beberapa gereja, jemaat membentuk daun palem menjadi bentuk salib. Daun yang digunakan pun, tidak hanya palem.
Beberapa negara yang tidak memiliki palem menggunakan tanaman lokal seperti bunga dan ranting pohon.
Daun palem yang sudah diberkati saat Minggu Palma akan dibawa pulang untuk dipasang di rumah masing-masing sebagai tanda telah siap memasuki Paskah.
Daun yang sudah kering kemudian dibakar dan digunakan untuk perayaan Rabu Abu pada tahun berikutnya.

Baca juga: Paskah 2022 Tinggal Menghitung Hari, Cek Kumpulan Ucapan yang Bisa Dibagikan di Media Sosial
Berikut jadwal misa Minggu Palma di Tanjung Selor :
- Gereja Katedral: Pukul 08.00 Wita, Mgr Paulinus Yan Olla MSF
- Jelarai: Pukul 08.00 Wita, RP Domi OMI
- Pimping: Pukul 09.00 Wita, RP Agus MSC
- Binai: Pukul 09.00 Wita, RP Anggras MSF
- Apung: Pukul 11.30 Wita, RP Domi OMI
- SKI: Pukul 12.00 Wita, RP Agus MSC
- Wonomulyo: Pukul 16.00 Wita, RP Anggras MSF
- Selimau: Pukul 17.00 Wita, RP Domi OMI
- Patag: Pukul 17.00 Wita, RP Agus MSC
- KMS: Pukul 18.00 Wita, RP Anggras MSF
Baca juga: LENGKAP Ucapan Selamat Hari Paskah 2022 Berbahasa Mandarin, Rusia, Belanda, Spanyol, hingga Jerman
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi