Berita Nunukan Terkini
Transisi ke Fase Endemik, Eksportir Sebut Ekspor Produk Makanan Nunukan-Tawau Kembali Normal
Transisi ke fase endemik, eksportir sebut ekspor produk makanan Nunukan-Tawau kembali normal.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Transisi ke fase endemik, eksportir sebut ekspor produk makanan Nunukan-Tawau kembali normal.
Eksportir di Nunukan sebut ekspor produk makanannya ke Tawau mulai kembali normal pasca Malaysia mulai transisi ke fase endemik Covid-19, sejak 1 April 2022.
Aryo Sunarto (52), seorang eksportir produk makanan di Nunukan mengatakan saat Malaysia menerapkan lockdown selama dua tahun, permintaan produk makanan dari Nunukan ikut menurun drastis.
Baca juga: Arus Penumpang Pagi Kembali Menurun, Berikut Jadwal Keberangkatan Speedboat Nunukan-Tarakan Hari Ini
"Saat Malaysia lockdown, barang masih bisa keluar masuk kecuali orang. Tapi permintaan barang jadi menurun. Sebelum pandemi aneka kerupuk saya eskpor bisa sampai 10 ton. Selama Malaysia lockdown turun jadi 5 ton," kata Aryo Sunarto kepada TribunKaltara.com, Minggu (24/04/2022), pukul 14.00 Wita.
Lebih lanjut Aryo sampaikan, permintaan produk makanan dari Nunukan menurun, pasalnya penegakkan disiplin protokol kesehatan oleh pemerintah Malaysia cukup ketat.
"Masyarakat di sana tidak bisa seenaknya keluar rumah apalagi ke pasar. Lepas masker denda 1.000 Ringgit," ucapnya.
Adapun produk barang makanan yang dia eskpor ke negeri jiran Malaysia mulai aneka kerupuk seperti belinjo, kerupuk kentang, dan kerupuk beras. Lalu bumbu masak seperti pecel, petis, dan bumbu tabur.
Permintaan produk makanan menurun sudah pasti omzet juga ikut terdampak. Bahkan kata Aryo omzet eskpornya turun hingga 50 persen.
"Sebelum pandemi Covid-19 omzet sebulan bisa capai Rp400 Juta. Saat pandemi turun 50 persen," ujarnya.
Sebagai eksportir lebih dari 10 tahun, Aryo mengaku tak bisa jadikan alasan pandemi untuk banting stir.
Jelang lebaran ini, Aryo melakukan ekspor produk makanan ke Tawau dua minggu sekali. Berbeda dengan hari biasanya hanya sebulan sekali.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Minggu 24 April 2022, Pulau Nunukan Bakal Diguyur Hujan Ringan Sore dan Malam Hari
"Masyarakat di sana meminta, makanya saya ngirim terus. Terbaru saya kirim sekira 6 ton. Ada sirup dan kecap juga. Sebagian besar aneka kerupuk dan bumbu. Barangnya saya ambil dari Jawa. Kalau dari Nunukan seperti sirup dan kecap," tuturnya.
Aryo menuturkan, awalnya dirinya hanya mencoba mengekspor kerupuk belinjo ke Tawau, namun permintaan semakin banyak dan merembet ke barang makanan lainnya.
"Awalnya coba-coba ternyata banyak peminatnya, akhirnya merembet ke barang lain. Kalau kerupuk belinjo ada yang kemasan 450 gram saya jual Rp50.000. Kalau kemasan 225 gram Rp25.000," ungkapnya.
Penulis: Febrianus Felis