Berita Tarakan Terkini

Target Penerimaan Zakat Selama Ramadan di Tarakan Meningkat, Tahun Ini Mustahik Terima Rp 220 Ribu

Realisasi penerimaan zakat fitrah hingga H-1 pelaksanaan Idul Fitri mencapai Rp 1 miliar.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas pembayaran zakat fitrah di Kantor Baznas Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Realisasi penerimaan zakat fitrah hingga H-1 pelaksanaan Idul Fitri mencapai Rp 1 miliar.

Angka ini masih akan bertambah sampai menjelang malam lebaran.

Dikatakan Kepala Pelaksana Kantor Baznas Kota Tarakan, H Syamsi Sarman, diprediksi, malam H-1 Idul Fitri baru akan terkumpul secara keseluruhan.

“Trennya atau booming-nya itu nanti di malam lebaran kita tahu angkanya dari masjid.

Makanya kami tetap buka, kami tunggu sampai jam dua subuh itu untuk penerimaan zakat fitrah yang disetor masjid,” ungkap H Syamsi Sarman.

Baca juga: Keutamaan Berzakat Melalui BAZNAS

Ia menjelaskan, target yang bisa disetorkan dari seluruh masjid bisa tembus sampai Rp 4 miliar.

Di momen Idul Fitri 1442 Hijriah tahun 2021 lalu, bisa sampai Rp 3,5 miliar.

Sehingga menurutnya, penerimaan khusus Ramadan tahun 1443 Hijriah ini, optimis bisa diterima Rp 4 miliar.

“Adapun Rp 1 miliar yang terkumpul saat ini dari outlet, dari sekretariat, termasuk Tarakan Berzakat ada sekitar Rp 86 juta di Pemkot, kalau dikumpul setiap hari sampai 27 malam baru sekitar Rp 1 miliar,” ungkapnya.

Ada dua jenis target. Target untuk Ramadan mencapai Rp 4 miliar. Dan target selama satu tahunnya mencapai Rp 9,5 miliar.

Target ini dinaikkan pihaknya untuk tahun ini karena melihat penerimaan tahun 2021 lalu mencapai Rp 8,8 miliar.

Sehingga menurutnya jika menambah hingga Rp 9,5 miliar optimis bisa diperoleh.

“Saya target teman-teman semua usahakan dapat Rp 9,5 miliar jadi hampir satu miliar naiknya,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana Kantor Baznas Kota Tarakan, H.Syamsi Sarman.
Kepala Pelaksana Kantor Baznas Kota Tarakan, H.Syamsi Sarman. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

Adapun dari sisi pendistribusian kepada mustahik ia menegaskan, hanya bisa menyisakan 10 persen anggaran dari setiap tahun yang dimiliki sesuai aturan yang ditetapkan Baznas RI.

“Dari semua pengumpulan setiap tahun kami hanya boleh menyisakan 10 persen untuk stok dana kas untuk persiapan tahun berikutnya.

Kalau ada dana Rp 9 miliar, kami hanya bisa menyimpan sampai Rp 900 juta. Selebihnya di tahun itu juga wajib disalurkan,” tegasnya.

Adapun lanjutnya, untuk Lebaran ini, ditetapkan nominalnya Rp 220 ribu per penerima jiwa dengan jumlah 15.000 mustahik penerima zakat tahun ini.

“Ada kenaikan. Kami beraninya per KK. Untuk KK yang banyak anggota dalam rumahnya, kami serahkan ke masjid untuk menambah dua sampai tiga amplop, silakan masjid yang mempertimbangkan,” urainya.

Jumlah mustahik naik dari 11.000 KK menjadi 15.000 KK karena dampak Covid-19 yang diantisipasi.

“Informasi dari masjid juga menyampaikan akan banyak tambahan fakir miskin karena kondisi masih Covid-19. Pendistribusian dimulai Senin kemarin, masjid yang bagikan ke mustahik,” ujarnya.

Persentase terealisasi pendistribusiannya sekitar 90 persen. Begitu menerima zakat langsung disalurkan.

Dan juga yang didistribusikan menggunakan juga anggaran sisa dari tahun sebelumnya karena yang saat ini masih menunggu penerimaan dari masjid.

“Ini belum masuk. Tidak semua kami talangi. Kerja sama dengan masjid yang punya saldo kas banyak kami pakai saldo masjid dulu.

Kalau kami semua yang berikan tidak sanggup. Rp 220 ribu dikalikan 15.000 KK hampir Rp 3 miliar dan kami belum memiliki anggaran Rp 3 miliar,” urainya.

Sehingga sementara ditalangi oleh masjid dan nanti dikembalikan saat malam Lebaran.

Baca juga: Sasaran Awal Pejabat dan Pegawai, Baznas Luncurkan Kaltara Berzakat, Target Kumpulkan Rp 6 M di 2022

“Misalnya satu masjid mengumpulkan Rp 20 juta, pinjam sama masjid Rp 10 juta, Rp 10 juta setor ke Baznas,” jelasnya.

Ia berharap kepada mustahik yang menerima, bisa memanfaatkan uang yang diterima dan bisa membantu membeli kebutuhan lebaran. Selain uang sebelumnya sudah dibagikan paket sembako program Ramadan.

“Jadi ada 100 paket, 50 paket kami langsung salurkan. Kami dapat bantuan 800 sak beras dari Baznas Pusat.

Sudah kami distribusikan dan 500 sak khusus untuk petugas Dinas Lingkungan Hidup, dan sisanya 200 sak untuk marbot masjid, dan 100 sak untuk mustahik bantuan sembako,” urainya.

Dan itu semua sudah disalurkan kepada penerima. Lebih jauh ia menambahkan angka Rp 1 miliar yang diterima sampai saat ini semua diakumulasi juga dengan penerimaan zakat dari ASN.

“Termasuk ASN, zakat profesi masuk setiap bulan rata-rata Rp 200 juta sampai Rp 300 juta sebulan.

Kami distribusikan juga setiap bulan uang itu. Setiap bulan disalurkan bentuk sembako, beasiswa. Uang masuk, uang keluar juga,” urainya.

Termasuk anggaran untuk insidentil dan bantuan untuk musibah. Jika ada musibah kebakaran, dana Baznas sudah siap setiap saat.

“Bantuan mustahik yang tiba-tiba membutuhkan. Termasuk mau pulang ke kampung. Misal ada musibah kebakaran langsung Baznas siap dananya,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved