Berita Nunukan Terkini

Lebaran Ketiga, Pelabuhan Sei Jepun Mendadak Ramai, Dishub Nunukan: Banyak Mau Wisata ke Sebatik

Lebaran Ketiga, Pelabuhan Penyeberangan Sei Jepun mendadak ramai pelintas, Dishub Nunukan: Banyak mau wisata ke Sebatik.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Antrean mobil di dermaga penyeberangan Sei Jepun, Nunukan, Rabu (04/05/2022), siang. 

"Sehingga total yang harus dibayarkan ketika bawa motor pakai dompeng sebesar Rp65 ribu. Kalau ada boncengannya tambah Rp25.000. Jadi total yang harus dibayarkan kalau punya boncengan Rp90.000. Sementara kalau Kapal Ferry, motor sama penumpang hanya Rp37.000," tuturnya.

Kelebihan Menyeberang Nunukan-Sebatik Gunakan Kapal Ferry

Agus menjelaskan kelebihan bagi pelintas Nunukan-Sebatik menggunakan sarana Kapal Ferry adalah asuransi kendaraannya ada. Berbeda dengan perahu dompeng.

"Kkalau dompeng tidak ada asuransi.
Kami sudah upayakan, tapi pihak asuransi tidak mau katanya bukan kapal besi. Resiko untuk kecelakaan lebih tinggi," ungkap Agus.

Selain itu, biaya tiket ketika menggunakan Kapal Ferry lebih murah dibanding perahu dompeng.

"Kapal Ferry biaya lebih murah. Harga tiket dompeng sekali pergi itu harga pulang pergi naik Ferry. Itupun lebih dikit. Kalau kita jadikan kendaraan motor sebagai ukuran," imbuhnya.

Namun, kata Agus masyarakat lebih sering menggunakan perahu dompeng, karena lebih cepat sampainya.

Baca juga: WASPADA, Ini Daftar Lengkap Wilayah di Nunukan yang Berpotensi Diguyur Hujan Rabu 4 Mei 2022 Malam

"Kalau mau cepat pakai dompeng. Kalau pakai Ferry 20 menit. Sebenarnya kalau dompeng kurang lebih aja. Orang menyeberang dari Nunukan-Sebatik begitupun sebaliknya sampai pukul 19.00 Wita. Lebih dari itu biasa carter," pungkasnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin menyeberang dari Nunukan-Sebatik maupun sebaliknya agar selalu menjaga keselamatan.

"Kami sudah upayakan kenyamanan dalam hal pelayanan. Tergantung masyarakat menyikapi kondisi fasilitas yang ada. Karena fasilitas kami kurang memadai. Jalannya berdebu, tempat duduk penumpang masih kurang. Kipas angin nggak ada," beber Agus.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved