Berita Nunukan Terkini

H-1 Lebaran Sampah di TPA Naik 25 Ton Per Hari, DLH Nunukan Minta Warga Pilah Sampah Sebelum Dibuang

H-1 lebaran sampah di TPA naik 25 ton per hari, DLH Nunukan minta warga pilah sampah sebelum dibuang.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Petugas pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Nunukan mengambil sampah yang dibuang di luar TPS, belum lama ini 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - H-1 lebaran sampah di TPA naik 25 ton per hari, DLH Nunukan minta warga pilah sampah sebelum dibuang.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan menyebut H-1 Lebaran, sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) mulai meningkat.

Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Nunukan, Muhammad Irfan Ahmad mengatakan puncak sampah terjadi pada hari Idul Fitri hingga dua hari setelahnya.

Baca juga: Jumlah Penumpang Speedboat Reguler Nunukan-Tarakan Pagi Ini Menurun, 8 Armada Layani Keberangkatan

"Sampah mulai menumpuk di TPS H-1 Lebaran. Begitu hari Lebaran dan setelahnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) capai 25 ton per hari. Kalau hari biasa volumenya 15 ton per hari," kata Irfan Ahmad kepada TribunKaltara.com, Minggu (08/05/2022), sore.

Menurut Irfan penumpukkan sampah di TPS meningkat, lantaran tingkat konsumsi masyarakat tinggi sementara petugas pengangkut sampah terbatas.

"H-1 Lebaran baik Muslim maupun Kristen tetap turun tapi dibuatkan shift. Kecuali lebaran, petugas yang agama Kristen tetap kerja nanti liburnya dipindahan ke hari lain. Tanggal 3 Mei petugas yang agama Islam mulai kerja," ucapnya.

Irfan beberkan sampah paling banyak menumpuk di TPS yang ada di jalan protokol seperti TVRI, Angkasa, dan Pelabuhan.

Termasuk juga Pasar Inhutani yang kata Irfan sampahnya justru tidak dibuang ke dalam TPS. Sehingga berserakan di jalan.

"Di Pasar Inhutani, sampahnya dibuang ke jalan, dalam TPSnya kosong. Karena ada perilaku warga yang tidak bagus saat membuang sampah. Dilempar begitu saja. Petugas kewalahan harus ngambil lalu memilah lagi sampahnya," ujarnya.

Tak hanya itu, Irfan juga menegaskan kepada warga agar tidak membuang sampah di sembarangan TPS.

Bahkan ia meminta agar warga memilah terlebih dahulu sampahnya sebelum dibuang ke TPS.

Karena petugas masih temukan barang yang tidak patut dibuang di TPS seperti kasur, karpet, ayunan, roda anak, besi, dan pecahan kaca.

"Orangnya tinggal di mana, buang sampahnya di mana. Padahal sampahnya sudah melebihi kapasitas tetap aja dibuang. Bahkan di TPS petugas temukan kasur, karpet, ayunan, roda anak, besi. TPSnya jadi penuh," tuturnya.

Baca juga: WASPADA Ini Daftar Lengkap Wilayah di Nunukan yang Diprediksi Dilanda Hujan Petir Minggu 8 Mei 2022

Lanjut Irfan,"Itu pecahan kaca juga masih aja dibuang di TPS. Petugas kami sering sobek kena pecahan kaca itu. Tolonglah kerjasamanya," tambahnya.

Belum lagi, kata Irfan sampah plastik yang masih mendominasi, utamanya kantong plastik belanja.

"Di TPA itu banyak sekali sampah plastik, terutama kantong kresek. Kalau pemilahan dilakukan di rumah tangga, begitu dibuang di TPS jadi bercampur juga. Sisa makanan dan dedaunan itu bisa diolah jadi komposter. Begitupun botol plastik dan besi," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved