Berita Bulungan Terkini
Peringati Hardiknas, Bupati Bulungan Bersama Guru dan Siswa Pakai Baju Adat Tidung hingga Bugis
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati tiap 2 Mei. Tahun ini mulai dari inspektur hingga peserta upacara memakai baju adat.
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati tiap 2 Mei. Tahun ini Hardiknas bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Mekspiun bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, Pemkab Bulungan tetap memperingati Hardiknas dengan melaksanakan upacara di Halaman Kantor Bupati Bulungan, Jumat (13/5/2022).
Inspektur upacara langsung dipimpin Bupati Bulungan Syarwani.
Baca juga: Peringatan Hardiknas 2021, Bupati KTT Ibrahim Ali Bakal Beri Reward Bagi Guru Berprestasi & ini
Dalam upacara ada yang menarik, karena pimpinan dan peserta upacara mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia.
Terlihat Syarwani mengenakan baju adat Bulungan berwarna hitam.
Begitu pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan Suparmin Setto pakai baju adat Jawa.
Baca juga: Peringatan Hardiknas, PGRI Malinau Minta Guru Ditambah dan Kesejahteraan Guru Honorer Diperhatikan
Sedangkan guru dan siswa ada yang mengenakan pakai adat diantaranya, Bugis, Tidung, Dayak, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Batak.
Alasan bupati dan peserta upacara Hardiknas menggunakan baju adat karena adanya instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tujuannya agar tumbuh rasa menghargai kebudayaan daerah masing-masing.
Di Hardiknas ini Bupati Bulungan Syarwani mengharapkan, para guru dapat terus melakukan penyesuaian di era pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama dua tahun lebih.

"Dan ini menjadi pelajaran, artinya sekalipun tanpa pandemi nanti, sebenarnya metode belajar selama pandemi bisa tetap diaplikasikan, jadi tidak hanya tatap muka di kelas tetapi bisa juga melalui media online," ucapnya Jumat (13/5/2022).
Syarwani juga mengharapkan kreativitas guru dalam mengajar di tengah pandemi Covid-19 harus lebih ditingkatkan kembali
"Sebab berdasarkan data akhir tahun 2021 lalu ada beberapa anak yang berada di Desa Apung mengalami efek learning loss faktor penyebabnya karena anak tersebut sudah lama tidak ada aktivitas belajar tatap muka di sekolah, tapi alhamdulillah tahun ini sudah teratasi hal demikian oleh Diknas," ucapnya.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Bupati Berau Serahkan Beasiswa Kepada Siswa Berprestasi
Lebih lanjut, kata Syarwani anak didik tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar.
Hal tersebut Syarwani sampaikan supaya pihak kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih baik.
“Salah satunya semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka,” ujarnya.