Berita Nunukan Terkini
Diduga Ditolak Dokter Spesialis, Pasien Gagal Ginjal di Nunukan Terpaksa Dirujuk ke RSUD Tarakan
Diduga ditolak dokter spesialis, pasien gagal ginjal di Nunukan terpaksa dirujuk ke RSUD Tarakan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pancasila Jiwaku (Panjiku) Nunukan, Mansyur Rincing menyayangkan oknum dokter yang terkesan tidak mau melayani pasien.
"Saya sebagai masyarakat menyesal karena oknum dokter di Nunukan mengabaikan tugasnya. Kalaupun di mutasi ke Sebatik tetapi SK penugasan tetap RSUD Nunukan, kenapa menolak memberikan pelayanan. Itukan melanggar kode etik dokter," ungkap Mansyur Rincing.
Mansyur meminta kepada Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Nunukan untuk segera mengambil sikap tegas terhadap oknum dokter tersebut.
"Ini persoalan kemanusiaan, jadi seorang dokter ditempatkan di manapun, kalau ada masyarakat membutuhkan harus layani. Apalagi dia satu-satunya dokter spesialis yang bersertifikat HD di Nunukan. Ketua IDI harus segera panggil oknum dokter itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, Mansyur juga meminta kepada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Nunukan untuk membuat catatan terhadap oknum dokter yang diduga telah melanggar kode etik dokter.
Baca juga: Weekend Arus Keberangkatan Penumpang Speedboat Pagi Rute Nunukan-Tarakan Terpantau Ramai
"Saya juga cek pasien sebelum dirujuk ke Tarakan. Dokter itu disumpah untuk melayani masyarakat. Kita loh punya dokter, tapi kenapa pasien harus dirujuk ke Tarakan hanya karena persoalan mutasi. Baperjakat tolong buat catatan terhadap oknum dokter itu," pungkasnya.
Tambah Tenaga Dokter Spesialis Penyakit Dalam Bersertifikat HD
Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mansyur meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Nunukan untuk menambah tenaga dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat HD.
"Kalau hanya satu orang saja dokter spesialis, bisa semena-mena dia bersikap. Tolong tambah tenaga dokter spesialis," tambah Mansyur.
Penulis: Febrianus Felis