Berita Nunukan Terkini
Soal Dokter Spesialis Diduga Tolak Pasien Gagal Ginjal, Ini Janji Ketua IDI Nunukan dr Sholeh Rauf
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Sholeh Rauf akui segera selesaikan masalah layanan kesehatan di Kabupaten Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Sholeh Rauf akui segera selesaikan masalah layanan kesehatan di Kabupaten Nunukan.
Hal itu dia sampaikan pasca mengetahui adanya oknum dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat HD (Hemodialisa) yang menolak pasien gagal ginjal untuk dilakukan cuci darah.
Informasi yang dihimpun, penolakan oleh oknum dokter tersebut, lantaran belum lama ini dirinya telah dimutasi dari RSUD Nunukan ke Rumah Sakit Pratama (RSP) Kecamatan Sebatik.
"Saya akan segera menyelesaikan masalah ini, hingga tak ada lagi pasien yang terlantar," kata dr Sholeh Rauf kepada TribunKaltara.com, Minggu (15/05/2022), pukul 14.00 Wita.

Baca juga: Belum Pastikan Jenis Hidrosefalus yang Diderita Aisyah, Dokter RSUD Nunukan: Harus Segera Dioperasi
dr Sholeh tidak berkomentar banyak saat ditanyai mengenai boleh atau tidaknya RSUD Nunukan menerima pasien cuci darah, setelah dilakukan mutasi satu-satunya dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat HD.
Tak hanya itu, mengenai oknum dokter spesialis yang dimutasi ke RSP Sebatik itu memiliki SK penugasannya di RSUD Nunukan, dr Sholeh belum memberikan penjelasan apapun.
"Sementara kami kumpulkan data dulu, karena butuh kajian. Intinya kami segera menyelesaikan masalah ini yang nantinya berujung kepada pelayanan pasien yang terbaik," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya seorang pasien gagal ginjal di Nunukan, terpaksa dirujuk ke RSUD Tarakan pada Jumat (13/05), sore, untuk mendapatkan layanan cuci darah.
Hal itu terjadi, lantaran pasien tersebut tidak dilayani oleh oknum dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat HD di RSUD Nunukan.
Diduga Ditolak Dokter Spesialis, Pasien Gagal Ginjal di Nunukan Terpaksa Dirujuk ke RSUD Tarakan
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien gagal ginjal di Nunukan, Kalimantan Utara terpaksa dirujuk ke RSUD Tarakan, untuk mendapatkan layanan cuci darah, lantaran tidak dilayani oleh oknum dokter spesialis di RSUD Nunukan.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Nunukan, Kaharuddin Tokong mengatakan sekretarisnya yang menderita gagal ginjal itu telah dirujuk ke RSUD Tarakan, Jumat (13/05), sore.
"Beliau masuk RSUD Nunukan malam Jumat, sekira pukul 22.00 Wita. Pukul 09.00 Wita, saya dapat informasi bahwa pihak rumah sakit sarankan untuk dirujuk ke Tarakan, karena fungsi ginjal menurun.
Sehingga harus dihemodialisa atau cuci darah," kata Kaharuddin Tokkong kepada TribunKaltara.com, Sabtu (14/05/2022), pukul 13.00 Wita.
Awalnya, kata Kaharuddin, Direktur Utama RSUD Nunukan, sempat menahan pasien agar tidak dirujuk ke RSUD Tarakan dengan alasan masih bisa menangani pasien cuci darah.