Berita Bulungan Terkini
Setelah 2 Tahun Ditiadakan, Vihara Dharma Cakra Bulungan Sajikan Lagi Hidangan Khas Hari Raya Waisak
Setelah 2 tahun ditiadakan, Vihara Dharma Cakra Bulungan sajikan lagi hidangan khas Hari Raya Waisak.
Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Setelah 2 tahun ditiadakan, Vihara Dharma Cakra Bulungan sajikan lagi hidangan khas Hari Raya Waisak.
Setelah mengikuti rangkaian ibadah Hari Raya Waisak 2566 BE (Buddhist Era) di Vihara Dharma Cakra bertempat jalan H. Maskur, Bulungan Senin (16/5/2022).
Ratusan jemaat Vihara Dharma Cakra kembali dapat merasakan beberapa hidangan khas sebagai sajian khusus di momen spesial bagi umat Buddha.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Bulungan Minggu 15 Mei 2022, BMKG: Waspada Potensi Hujan di Malam Hari

Hal tersebut diungkapkan Ketua Konsumsi Perayaan Hari Raya Waisak Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor Aheng menuturkan hidangan khas tersebut telah dipersiapkan sejak subuh oleh jemaat Vihara Dharma Cakra.
"Hari ini kami sajikan hidangan mangut beong, kari sayuran, kari ayam, tempoyak, rendang, sate, rujak, puding, dan makanan lainnya ini sudah dimasak sejak subuh oleh ibu-ibu jemaat Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor," ucapnya Senin (16/5/2022).
Menurutnya, telah disajikan makanan khas Hari Raya Waisak, sebagai wujud kerinduan jemaat yang ada di Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor, setelah dua tahun tidak ada perayaan makan bersama karena pandemi Covid-19.
"Antusias jemaat tahun ini luar biasa setelah dua tahun lamanya kita tunda makan-makanan khas hari raya Waisak secara bersama-sama karena Covid-19, jadi tahun ini baru dirayakan," ucapnya.
Secara teknis, kata Aheng hidangan khas Hari Raya Waisak yang disajikan berasal dari jemaat Vihara Dharma Cakra.
"Jadi, jemaat masing-masing bawa satu macam menu secara sukarela. Semoga tahun depan bisa kami rayakan makan bersama-sama," ucapnya.
Baca juga: Dapat Dana Alokasi Khusus Rp 64 Miliar, Disdik Bulungan Genjot Pembangunan Fisik & Tambah Peralatan
Terpisah, Pandita Vihara Dharma Cakra, Romo Sutrimo menambahkan adanya hidangan khas Hari Raya Waisak sebagai menjalin keakraban.
"Lalu membangun kekompakan, contoh nyata menu-menu ini sebelumnya sudah kami catat si A nanti bawa makanan ini, si B bawa makanan ini seterusnya, jadi tidak ada pemaknaan khusus," ucapnya.
Tak hanya itu, Romo Sutrimo menyebut jemaat yang hadir pada rangkaian ibadah Hari Raya Waisak mencapai 400 orang lebih.
Penulis: Georgie Sentana Hasian Silalahi