Viral di Medsos
Ada Apa Kalimantan Utara Ramai Diperbincangkan di Twitter? Ulah Mantan PSK di Nunukan Disorot
Kalimantan Utara ramai diperbincangkan hingga viral di Twitter. Lantas apa yang terjadi di Kaltara? Ulah mantan PSK di Nunukan disorot.
Irfan menyampaikan, sepupunya itu memberontak bila melihat benda berwarna kuning.
"Agak sensitif kalau melihat warna kuning. Jadi berontak dia," beber Irfan.
R merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang montir di Keningau, Malaysia, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Irfan mengungkapkan, R menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Malaysia. Setelah itu ia melanjutkan sekolah menengah atas di Nunukan.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Diduga Masuk di Kaltara, Dinas Kesehatan Nunukan Sebut PTM Tetap 100 Persen
"Yang saya tahu di Nunukan dia tinggal di asrama sekolah. Dulu waktu masih di Malaysia anaknya ceria saja, karena sering datang ke rumah saya main," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, selama di Nunukan, korban tinggal bersama seorang perempuan mantan PSK. Baru-baru ini saja, korban tinggal di asrama sekolah.
Kondisi Badan Korban Terdapat Luka Bekas Cakar
Pada beberapa bagian tubuh korban terdapat luka bekas cakar.
Irfan menuturkan pada kondisi tertentu, R sering mencakar badannya sendiri. Bahkan pada bagian jidatnya terdapat luka goresan.
"Kepalanya itu dia benturkan sendiri di tiang ranjangnya di asrama. Hari Selasa tanggal 17 Mei, dia dibawa guru dan teman sekolahnya ke rumah sakit. Jadi selama kami belum datang, dia ditemani temannya secara bergantian," tuturnya.
Baca juga: Ketahuan Ingin Masuk Malaysia Secara Ilegal, 11 Warga Bone Sulawesi Selatan Diamankan BP2MI Nunukan
Nangis saat Melihat Ibunya
Irfan menceritakan saat ibunya datang, R memeluk ibunya sambil menangis. Ia bahkan baru memiliki selera makan, saat ibunya datang.
"Nangis waktu ibunya datang. Sebelum ibunya datang susah dia makan. Sekarang agak mendingan, karena sudah mau makan. Hanya memang masih depresi," ungkapnya.
Ibu korban didampingi gurunya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nunukan.
Sementara itu, Plt Kasi Humas Polres Nunukan Iptu Supriadi, membenarkan bahwa pihak keluarga korban telah melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polres Nunukan.