Berita Nunukan Terkini

Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Akui 8 Bulan Jaga Perbatasan tak Dapat Dukungan Pemkab Nunukan

Dansatgas Pamtas RI-Malaysia akui 8 bulan jaga perbatasan tak dapat dukungan Pemkab Nunukan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Yudhi)
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia, Letkol Yudhi Ari Irawan. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dansatgas Pamtas RI-Malaysia akui 8 bulan jaga perbatasan tak dapat dukungan Pemkab Nunukan.

Selama 8 bulan bertugas di Kabupaten Nunukan, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 18/Komposit tak mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda).

Hal itu diucapkan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia, Letkol Yudhi Ari Irawan.

Baca juga: Buaya Sepanjang 3 Meter Berjemur di Kawasan Pelabuhan Feri Nunukan, Penumpang Diimbau Berhati-hati

"Selama kami bertugas di sini (Nunukan) belum ada kontribusi Pemda di 21 pos jaga kami. Hanya tokoh-tokoh masyarakat Sebatik yang membantu dan mendukung kegiatan Pamtas," kata Yudhi Ari Irawan kepada TribunKaltara.com, Sabtu (28/05/2022), pukul 17.30 Wita.

Terhitung mulai September 2021 bertugas di Nunukan, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 18/Komposit akan kembali ke kesatuan Juni mendatang di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Informasi yang dihimpun sebagai gantinya Satgas Pamtas Yonif 621/ Manuntung akan kembali menjaga perbatasan RI-Malaysia.

"Bulan depan (Juni) minggu ketiga kami kembali ke kesatuan di Berau. Di Nunukan ada Dinas Pengelola Perbatasan tapi belum pernah nanya terkait patok perbatasan. Bahkan koordinasi ke kami sekalipun," ucapnya.

Menurut Yudhi, semua tugas pokok menjaga perbatasan RI-Malaysia sudah dilaksanakan.

Mulai patroli patok perbatasan, mencegah peredaran Narkoba dan Miras, termasuk barang ilegal lainnya, dan sweeping PMI (Pekerja Migran Indonesia) ilegal.

"Kami berhasil patroli 5.521 patok batas negara. Data patok batas negara itu berjumlah 6.873 patok. Jadi masih ada 1.352 patok lagi yang belum terpatroli," ujarnya.

Khusus patok di Pos Lumbis belum dapat terpatroli semua, lantaran letaknya sangat jauh dan logistik yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum selama 20-30 hari dalam hutan.

"Logistik tidak bisa dibawa ke Pos Lumbis. Angkut logistik harus pakai helikopter baru bisa," tuturnya.

Kendati begitu Yudhi mengaku ada hal yang membuat dirinya berkesan selama berada di perbatasan RI-Malaysia, yakni kebersamaan.

Kata Yudhi kebersamaan dengan instansi vertikal dan unsur Forkopimda, ia tidak dapatkan di tempat lain. Bahkan di satuannya sendiri.

Baca juga: Arus Penumpang 4 Speedboat Reguler Pagi Rute Nunukan-Tarakan Meningkat, Berikut Jadwal Siang Ini

"Kebersamaan yang saya rasakan di Nunukan itu tidak pernah saya dapatkan di tempat lain. Selama dinas 18 tahun, hanya di Nunukan yang setiap hari ngobrol, ngopi, saling koordinasi dengan instansi vertikal dan unsur Forkopimda," ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved