Berita Daerah Terkini
Kisah Sri Rejeki, tak Tenang usai Kematian Anaknya di Papua, Minta Jenderal Dudung Bertindak
Sri Rejeki tak tenang setelah kematian anaknya yang personel TNI saat bertugas di Timika, Papua, minta KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bertindak.
Belakangan saat sang anak hendak dikuburkan, Sri Rejeki justru tak tenang dan merasa ada kejanggalan.
Baca juga: Usai Prajurit Marinir Gugur, Teror KKB Papua Terjadi Lagi, Giliran Bandara Kenyam Nduga Diserang
Menurut Sri Rejeki, kejanggalan itu dirasakan selama prosesi pemakaman, lantaran ia sempat tak diizinkan melihat jasad Sertu Marctyan Bayu Pratama saat tiba di Solo.
"Anak saya dipulangkan dari Timika, dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo," kata Sri Rejeki, Kamis (2/6/2022), melansir Tribun Solo.
Setelah berhasil mendapat izin, Sri Rejeki kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.
Ia menduga kematian anaknya tidak wajar, dan ada unsur pidana.
Sri Rejeki lantas berupaya mengungkap misteri kematian Sertu Marctyan Bayu Pratama.
"Saya minta outopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil outopsi," ujarnya.
Baca juga: KRONOLOGI Anggota KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Lari Ketakutan, Sempat Terjadi Kontak Senjata
Sri Rejeki mengatakan, dua hari sebelum kematian putranya, dia sempat melakukan komunikasi via video call.
Dalam perbincangan itu, Sertu Marctyan Bayu Pratama terlihat sehat tidak kurang satupun.
Namun, setelah itu justru dikabarkan meninggal dunia.
Sri Rejeki pun mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa putranya itu selama bertugas di Papua.
Iapun mendapati informasi bahwa putranya bukan gugur mengawal NKRI, melainkan diduga dianiaya dua oknum TNI seniornya di Timika.
"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani otmil Jayapura," kata Sri Rejeki.
Tapi, dirinya heran justru belum ada tindakan serius terhadap kedua oknum tersebut.
"Namun tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Pilu Sersan Danang Tinggalkan Istri Hamil 5 Bulan demi Tugas, 450 Prajurit Berangkat ke Papua
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/ibu-di-solo-tuntut-keadilan-di-balik-misteri-kematian-sertu-marctyan-bayu-pratama-060222.jpg)