Berita Nunukan Terkini
Bakso Kampung di Nunukan Diincar saat Weekend, Ada WiFi Gratis, Singkong & Ceker Warjo jadi Andalan
Bakso Kampung di Nunukan diincar saat weekend, ada WiFi gratis, singkong dan ceker Warjo jadi andalan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bakso Kampung di Nunukan DiIncar saat Weekend, Ada WiFi Gratis, Singkong & Ceker Warjo jadi Andalan
Bakso kampung yang terletak di Jalan Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah, jadi incaran anak muda hingga ibu-ibu pada hari weekend.
Warung bakso kampung itu cukup familiar di kalangan anak muda Nunukan, hingga disebut Warjo (warung ijo (hijau)).
Baca juga: Harga Daging Ayam di Pasaran Nunukan Naik, Pertenak Sebut Suplai Bibit dari Pabrik Dikurangi
Lantaran mulai dinding warung, meja, tikar, hingga perlengkapan makan serba hijau.
Hardi pemilik warung mengaku tempatnya menjadi incaran anak muda hingga ibu-ibu yang doyan sajian bakso kampung.
"Kebanyakan ibu-ibu sih. Bahkan ada yang dari Sedadap (Nunukan Selatan). Apalagi hari Jumat setelah senam. Kalau anak muda juga ada, tapi jarang. Hari kerja biasa pegawai kantoran datang makan bakso kampung," kata Hardi kepada TribunKaltara.com, Sabtu (04/06/2022), sore.
Lebih lanjut Hardi sampaikan, bakso kampung buatan sang istri terdiri dari ceker ayam, singkong, telor ayam, mie kuning, bihun, dan daun bawang.
Harganya satu porsi Rp15.000.
Sedangkan singkong gorengnya Rp10.000 per porsi.
"Pagi ramai. Tapi kalau siang sampai sore hanya 1 atau 2 orang saja. Anak muda biasa sebut tempat ini Warjo, karena semuanya serba hijau," ucapnya.
Hardi menyebut, pengunjung yang datang kerap kali memuji ceker dan singkong gorengnya.
"Katanya cekernya lembut dan singkong gorengnya renya. Cara makannya juga tergantung selera pengunjung. Ada yang singkong gorengnya dimasukin ke dalam mangkok baksonya. Ada juga yang makannya terpisah," ujarnya.
Hardi menuturkan, ia bersama istri sudah tiga tahun berjualan bakso kampung dan beberapa cemilan, dan minuman dingin lainnya.
"Tiga tahun sudah kami kontrak di sini. Sebulan Rp300.000. Tapi saya ada rumah di belakang, tidak jauh dari warung ini," tuturnya.
Meski harga ayam di kandang dan bumbu dapur sedang naik, Hardi tetap menjual bakso kampung dengan harga tetap stabil.
"Ceker ayam sekarang Rp25.000 per Kg. Biasa Rp15.000-20.000. Informasinya pakan ayam naik dan bibit ayam terbatas," ungkapnya.
Tak hanya itu, singkong yang biasa Hardi beli Rp10.000 satu tumpukan (isi 5-6 batang), kini naik jadi Rp20.000.
Untuk lombok asal Sulawesi, kata Hardi harganya naik jadi Rp90.000 per Kg.
"Saya beli singkong Rp50 ribu. Beli hari ini, besok sudah habis. Saya mau beli banyak, tapi takut rusak kalau disimpan lama. Saya pakai lombok Sulawesi karena kalau lokal mahal, Rp100.000 lebih per Kg. Kalau minyak goreng Tawau tetap Rp25 ribu per liter," imbuhnya.
Warung bakso kampung milik Hardi terletak tepat di tikungan jalan raya. Untuk membuat pengunjung nyaman, ia membuat warungnya jadi semi indoor.
Bahkan warungnya berada persis di samping pohon, jadi pengunjung yang menyantap sajian bakso kampung tetap merasa sejuk.
"Kami sediakan WiFi. Gunakan sepuasnya aja, tapi sampai sore saja. Karena malam kami tutup," pungkas Hardi sembari tertawa.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sabtu 4 Juni 2022, BMKG Nunukan Prediksi Hujan Ringan di Wilayah Ini Mulai Sore
Terpisah, Tini seorang pengunjung mengaku bakso kampung ala Warjo sangat enak.
Ia bahkan jauh-jauh datang dari Sedadap, Nunukan Selatan hanya untuk menyantap bakso kampung.
"Cekernya lembut, jadi enak digigit tulangnya. Apalagi singkong gorengnya renya di mulut," terang Tini seusai menyantap bakso kampung bareng anak-anaknya.
Penulis: Febrianus Felis