Berita Islami
Dianjurkan Menggunakan Pakaian Bagus di Hari Raya Idul Adha, Ustadz Adi Hidayat: Bernilai Jihad
Pada Hari Raya Idul Adha umat muslim dianjurkan memakai kostum terbaik karena bernilai pahala jihad.
TRIBUNKALTARA.COM - Pada Hari Raya Idul Adha umat muslim dianjurkan memakai kostum terbaik karena bernilai pahala jihad.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Adi Hidayat.
Terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim dikerjakan pada Hari Raya Idul Adha.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sebelum shalat Idul Adha ada persiapan yang disunnahkan bagi umat Islam.
"Memakai pakaian terbaik disertai wewangian. Ini berdasarkan hadist riwayat Hakim langsung dari cucunya Nabi Muhammad SAW, Al-Hasad.
"Telah diperintahkan kepada Kami di setiap dua hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha.
"Apa perintahnya? Ada yang umum dan khusus Idul Adha saja, secara umum mengenakan pakaian terbaik, secara khusus Idul Adha, 10 hari pertama pahalanya Jihad Fii sabilillah," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Audio Dakwah.
Ia menambahkan, memakai baju bagus di Hari Raya Idul Fitri mendapat pahala, namun memakai pakaian bagus di Hari Raya Idul Adha bukan hanya dapat pahala biasa, namun bisa senilai jihad.
Baca juga: Ramai Wabah PMK Jelang Idul Adha, Pengadaan Sapi Kurban di Malinau Andalkan Pasokan Peternak Lokal
Meski disunnahkan terbaik, Ustadz Adi Hidayat menekankan bukan baju yang berharga mahal namun dari terbaik segi kehalalan mendapatkannya.
Kemudian, bagi kaum Adam memakai wewangian atau parfum yang hukumnya sunnah. Hal ini dilakukan setahun sekali saat Idul Adha bernilai pahala tinggi.
Selain itu, hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya Idul Adha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat Idul Adha.
Perbedaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disunnahkan makan untuk membedakan dengan hari sebelumnya di bulan puasa Ramadhan.
"Untuk Idul Adha, sunnahnya jangan dulu makan. Kapan makan dilakukan? Kebiasaan Rasulullah SAW hingga pulang shalat ied, namun makna pulang disini adalah sudah meninggalkan tempat shalat, misal Anda lapar saat di perjalanan dan rumah masih jauh, maka boleh makan di perjalanan," urai Ustadz Adi Hidayat.
Sesuai sunnah Nabi SAW, sepulang shalat ied beliau memakan daging hewan sembelihan hasil kurban yang telah dimasak.
Itulah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya Idul Adha, yang mana Idul Fitri lebih longgar daripada Idul Adha.