Berita Nunukan Terkini
DLH Nunukan Minta Warga Buang Sampah Sesuai Waktu, dr Meinstar Tololiu tak Mau Selalu Ditegur Bupati
DLH Nunukan minta warga buang sampah sesuai waktu, dr Meinstar Tololiu tak mau selalu ditegur Bupati Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - DLH Nunukan minta warga buang sampah sesuai waktu, dr Meinstar Tololiu tak mau selalu ditegur Bupati Nunukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan dr Meinstar Tololiu minta warga agar membuang sampah sesuai waktu yang ditetapkan dalam Perda Nunukan Nomor 4 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah.
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan pada kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di TPA (tempat pembuangan akhir) Nunukan Selatan, Selasa (07/06/2022).
Baca juga: 7 Speedboat Reguler Nunukan, Hari Ini Dijadwalkan Bertolak ke Tarakan, Simak Jam Keberangkatannya
"Kami harap masyarakat Nunukan membuang sampahnya kisaran pukul 18.00-06.00 Wita. Karena paginya truk sampah sudah jemput di TPS (tempat pembuangan sementara). Sehingga dari pagi sampai malam kota kelihatan bersih," kata dr Meinstar Tololiu kepada TribunKaltara.com, pukul 14.00 Wita.
Lanjut Meinstar,"Selama ini soal aturan waktu membuang sampah belum tersosialisasi dengan baik. Begitu pagi truk angkut sampah, siangnya penuh sudah TPSnya. Akhirnya kalau bupati lihat, dimarah lagi saya," tambahnya.
Menurutnya ada tiga permasalahan yang dihadapi seluruh dunia mengenai lingkungan hidup.
Pertama perubahan iklim. Cuaca yang terlalu panas kata Meinstar membuat makhluk hidup sulit beradaptasi. Kedua hilangnya habitat makhluk hidup. Ketiga yakni peningkatan polusi baik darat, laut, maupun udara.
"Semua permasalahan lingkungan diakibatkan oleh sampah, utamanya sampah plastik. Sampah plastik kalau terkena panas menghasilkan gas metana. Itu yang membuat kenaikan suhu bumi. Lalu bisa mempengaruhi spesies laut dan sungai. Akhirnya semua teracuni dan punah," ucapnya.
Pagi tadi di TPA Nunukan Selatan, Bupati Nunukan Asmin Laura meresmikan pemanfaatan sanitary landfill. Kemudian launching program Bank Sampah Karya Bersama Mamolo, serta menanam pohon endemik (terap 50 pohon).
Terakhir, Pertamina menyerahkan 200 pelampung kepada 20 orang petani rumput laut.
"Terimakasih kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltara yang telah membantu kita. Di Kaltara hanya Nunukan yang punya sanitary landfill. Lahan 1,5 Ha dengan volume sampah 15 ton per hari, hanya mampu menampung sampah selama 9 tahun," ujarnya.
Dia berharap adanya sanitary landfill yang baru dapat menampung sampah di Nunukan dua kali lipat.
"Mudahan lebih dari 18 tahun baru penuh. Karena kalau kita lihat presentasi sampah plastik di Nunukan paling besar. Makanya kita harus dukung program 3R (Reuse Reduce Recycle)," tuturnya.
Meinstar menyebut penelitian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) per orang menghasilkan sampah 0,68 Kg. Sementara jumlah warga Pulau Nunukan saja sebanyak 80.000 orang.
Baca juga: BMKG Nunukan Prediksi, Cuaca 5 Wilayah Ini Hujan Ringan dari Siang Hingga Sore, Selasa 7 Juni 2022
"Jadi kalau kali 80.000 orang di Pulau Nunukan sehari bisa capai 54,4 ton. Yang bisa kami angkut hanya 15 ton per hari. Sisanya berserakan di luar sana. Lihat di kawasan Jamaker kalau air surut banyak sampah," ungkapnya.
Dia meminta kepada warga Nunukan untuk konsisten jalankan program 3R .
"Jangan beli barang yang bukan kebutuhan. Kalau punya plastik yang masih bagus di rumah, jangan dibuang. Kalau mau belanja ke pasar itu dipakai. Bayangkan aja di sepanjang jalan pertigaan Mansapa, itu satu truk sampah. Saya tidak mau bupati tegur terus," imbuhnya.
Penulis: Febrianus Felis