Berita Nunukan Terkini
Deportant PMI Kabur dari Rusunawa, BP2MI Nunukan Akui Pengawasan 24 Jam: Mungkin Petugas Lelah
Deportant PMI kembali kabur dari Rusunawa, BP2MI Nunukan akui pengawasan 24 jam, AKBP Ginting: Mungkin petugas lelah.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Deportant PMI kembali kabur dari Rusunawa, BP2MI Nunukan akui pengawasan 24 jam, AKBP Ginting: Mungkin petugas lelah.
Dua orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia pada Kamis (02/06), dikabarkan kabur dari Rusunawa pada Senin (06/06), malam.
Sebelumnya ada sebanyak 371 PMI deportasi yang ditampung sementara di Rusunawa Nunukan sebelum dipulangkan kembali ke kampung halaman masing-masing.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Nunukan Rabu 8 Juni 2022, Hujan Ringan di Wilayah Ini Mulai Malam Hari
Dari 371 PMI yang dideportasi dari Malaysia, 296 diantaranya merupakan laki-laki dewasa, 57 perempuan dewasa, 9 anak laki-laki, dan 9 anak perempuan.
Saat ditemui, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan AKBP F Jaya Ginting mengaku pengawasan 24 jam terhadap ratusan PMI deportasi di Rusunawa, dilakukan TNI-Polri dan Satpol PP.
Bahkan, kata Ginting pihaknya telah menjadwalkan penjagaan oleh petugas di Rusunawa secara bergantian (shift).
"Untuk pengawasan kami kerjasama dengan TNI-Polri dan Satpol PP, sehingga dibuat jadwal per shift. Satu hari 9 orang untuk dua shift. Sehingga dari sisi pengamanan sudah baik," kata F Jaya Ginting kepada TribunKaltara.com, Rabu (08/06/2022), pukul 13.00 Wita.
Meskipun pengawasan yang dikatakan Ginting sudah dilakukan dengan baik, menurutnya PMI yang berniat kabur selalu punya cara untuk lolos dari penglihatan petugas.
"Mungkin petugasnya lelah. Namanya manusia. Begitu petugas sedikit lengah, jadi peluang buat PMI untuk kabur," ucapnya.
Ginting beberkan, persoalan kaburnya PMI dari Rusunawa Nunukan bukan kali pertama.
Baca juga: Belasan Kendaraan Operasional Sampah Rusak, Bupati Nunukan Asmin Laura Minta Atensi BPPW Kaltara
Adapun identitas dua PMI yang kabur dari Rusunawa Nunukan yakni Acong Bin Junaidi. Kelahiran Bone, 12 Juni 1997, dan jenis kelamin laki-laki.
Berikutnya Abidun Bin Marsuki. Kelahiran Bone, 01 Juli 1986, jenis kelamin laki-laki.
"Kemungkinan keduanya saling kenal saat ditahan di Imigrasi Malaysia. Mereka kabur dengan pakaian di badan," ujarnya.
Saat ini ratusan PMI di Rusunawa masih menunggu jadwal kapal untuk dipulangkan ke kampung halaman.
"Kami akan lakukan terus pencarian. Sekalipun keduanya kabur karena dibawa oleh keluarganya, setidaknya izin petugas dulu," tuturnya.
Pengawasan Secara Kolektif
Terpisah, Sekretaris Satpol PP Nunukan, Edy menyampaikan pengamanan di Rusunawa dilakukan secara kolektif oleh TNI-Polri dan Satpol PP.
"Tim pengamanan dibentuk oleh BP2MI Nunukan. Mereka meminta personel dari TNI-Polri. Artinya tidak ada yang jadi leading sektor. Pengawasan 24 jam dan dibagi per shift. Jadwal disusun oleh BP2MI Nunukan," ungkap Edy.
Edy menuturkan, perihal PMI yang kabur dari Rusunawa Nunukan bukan hal yang baru. Alias sering kali terjadi.
Sehingga dalam waktu dekat dia meminta kepada BP2MI Nunukan untuk melakukan evaluasi proses pengawasan PMI.
Baca juga: Nunukan Satu-satunya Pemilik Mesin Pengola Sampah Plastik di Kaltara, Ini Kata Pertamina Tarakan
"Memang harus ada SOP bagaimana mekanisme yang dilakukan PMI ketika ada keluarga yang datang jemput. Kan kita tidak tahu persis mereka kabur karena ada pihak keluarga yang jemput atau hanya akal-akalan," imbuh Edy.
Tak hanya itu, Edy juga meminta kepada BP2MI Nunukan untuk menetapkan leading sektor dari pengawasan yang dilakukan di Rusunawa.
"Kalau sudah ada leading sektor pengawasan, bentuk pertanggungjawabannya jelas. Nanti kita koordinasi ke BP2MI arus ada SOP pola pengamanan, pengawasan, dan lainnya," pungkasnya.
Penulis: Febrianu Felis