Berita Daerah Terkini
Kemitraan PSR untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit
Upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui pola kemitraan dalam program peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) terus dilakukan pekebun.
Pada program generasi kedua Asian Agri juga menciptakan produktivitas tanaman yang tinggi.
Baca juga: Percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat Tingkatkan Kesejahteraan Pekebun
Untuk KUD yang sudah bermitra dengan Asian Agri pada replanting di tahun pertama dan kedua potensi bibit Topaz yang ditanam cukup baik.
Pada tahun pertama hasil produksi melebihi dari potensi. Hal ini karena peran serta koperasi dibantu Tim dari Disbun serta perusahaan.
Pada tahun pertama dari potensi produksi mencapai 15 ton per hektar dari standar Topaz 18 ton/Ha.
Sedangkan salah satu KUD yang dibina Asian Agri produksi tahun pertama dapat mencapai 22,9 ton/Ha.
Untuk peningkatan pengetahuan petani generasi kedua Asian Agri fokus bagaimana membina, mendidik anak petani sawit.
“Jadi kalau dari generasi pertama petaninya sudah berusia 60 tahun, maka kita merangkul anak petani,” ujar Agung.
Menurut Agung, kunci sukses replanting program kemitraan PSR Asian Agri, yakni pertama, melakukan sosialiasi ke petani, kelompok tani, dan pengurus KUD. Kedua, studi banding ke areal replanting petani plasma yang telah menghasilkan. Tujuannya untuk melihat petani yang berhasil.
Ketiga, membantu petani dalam pengurusan dana BDPDKS. Keempat, mencari bank pendana untuk replanting petani.
Kelima, perusahaan sebagai avalis pembayar replanting petani plasma.
Keenam, pemberdayaan petani dalam mengelola replanting. Ketujuh, pengelolaan replanting dilakukan secara profesional oleh perusahaan diawasi KUD dan DInas.
Baca juga: Inilah 8 Jenis Program Sarpras sesuai Permentan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Sawit
Ketua Gapoktan Rambutan Desa Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Syukron Makmun, mengaakan, Pada 2020 Gapoktan Rambutan mendapat PSR seluas 142 Ha yang sudah selesai dan tahap ketiga juga mendapat alokasi seluas 118 Ha.
Syukron mengatakan, program PSR mengangkat perekonomi di daerahnya sehingga kehidupan petani menjadi semaki maju dan mantap.
Dengan terbitnya program PSR ini petani merasa bangga sekali dan terbantu dengan dana dari pemerintah. Sehingga petani tidak perlu repot melakukan peremajaan sawit.
Menurut Syukron, PRS masih sangat dibutuhkan petani guna mengangkat perekonomian daerah yang bersumber dari sawit.
“Kami berharap harga TBS juga seimbang seperti petani mitra,” tukasnya. (*)