Berita Bulungan Terkini
Lahan dan Masterplan Sudah Disusun, Relokasi 200 KK Terdampak Pengembangan KIPI Masih Berproses
Rencana relokasi pemukiman masyarakat di Kampung Baru yang terdampak pembangunan KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi.
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Rencana relokasi pemukiman masyarakat di Kampung Baru yang terdampak pembangunan Kawasan Industri Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Tanjung Palas Timur, Bulungan terus berproses.
Bahkan, saat ini pengembang tengah menyusun masterplan pembangunan kawasan bagi warga yang terdampak.
Bupati Bulungan, Syarwani menuturkan bahwa sampai saat ini proses relokasi belum dilakukan, karena masih dalam tahap pembebasan lahan seluas 50 hektare (ha).
Baca juga: Soal Relokasi Desa Akibat Pembangunan Bendungan PLTA Kayan, Ini Kata Bupati Bulungan Syarwani
"Untuk pelaksanaan akan dilakukan secara bertahap oleh pengembang kawasan," ucapnya Jumat (17/6/2022).
Bahkan, kata Syarwani saat ini pengembang kawasan telah melakukan penyusunan desain atau masterplan pengembangan kawasan relokasi tersebut.
"Sampai hari ini saya belum mendapat update terbaru terkait eksekusi di lapangan. Tetapi, dari sisi pembebasan lahan sudah dilakukan," ungkapnya.
Baca juga: Soal Relokasi Dua Desa Terdampak PLTA Kayan, Ini Kata Pihak Investor PT Kayan Hydro Energy
Menurut Syarwani, hal itu sesuai laporan yang disampaikan Camat Tanjung Palas Timur maupun Kepala Desa (Kades) Mangkupadi.
Dalam hal ini, kata Syarwani pengembang berencana memperluas kawasan relokasi dari 50 ha menjadi 100 ha.
"Kawasan relokasi ini akan menjadi pengembangan kawasan baru yang diprioritaskan bagi masyarakat yang terdampak pembangunan kawasan industri," ucapnya.

Berdasarkan pendataan di lapangan, Syarwani menyebut kurang lebih ada 200 kepala keluarga (KK) yang terdampak pembangunan kawasan industri.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Menko Marves (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) agar menyampaikan kepada pengembang kawasan terkait pendataan masyarakat yang terdampak pembangunan kawasan industri," ungkapnya.
Begitu juga, Syarwani menuturkan dengan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) milik pemerintah Kabupaten Bulungan yang terdampak pengembangan kawasan industri.
Baca juga: Relokasi Warga Terdampak Pembangunan Kawasan Industri, Investor Dapat Peringatan Pemkab Bulungan
"Jangan sampai ada fasum dan fasos yang tidak terdata," ujarnya.
Karena itu, pengelola kawasan diminta Syarwani untuk serius mendata warga dan fasos dan fasum yang terdampak pengembangan kawasan industri tersebut.
Terpisah, Camat Tanjung Palas Timur, Gafar menuturkan, hingga saat ini pengadaan lahan untuk relokasi sudah mencapai 85 persen, karena masih ada pemilik lahan yang tidak berada di Mangkupadi.