Berita Malinau Terkini
Visitasi Menparekraf Dirangkaikan HUT Desa Wisata Pulau Sapi, Kegiatan Dipusatkan di Balai Adat Desa
Visitasi Menparekraf dirangkaikan HUT Desa Wisata Pulau Sapi, kegiatan dipusatkan di Balai Adat Desa.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Visitasi Menparekraf dirangkaikan HUT Desa Wisata Pulau Sapi, kegiatan dipusatkan di Balai Adat Desa.
Rencana kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) akan dirangkaikan dengan peringatan HUT Desa Pulau Sapi.
Menparekraf, Sandiaga Uno dijadwalkan akan melakukan visitasi ke Desa Wisata Pulau Sapi yang masuk dalam daftar 50 desa Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sejumlah persiapan telah dilaksanakan masyarakat desa untuk merayakan rangkaian HUT Desa Wisata Pulau Sapi sekaligus menyambut kedatangan Menparekraf, Sandiaga Uno.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno akan Kunjungi Desa Wisata Pulau Sapi Malinau, Berikut Jadwal dan Agendanya
Camat Mentarang, Edmundo menerangkan rencana visitasi Menparekraf nantinya akan dirangkaikan dengan peringatan HUT Desa Wisata Pulau Sapi.
Rencananya, desa-desa di wilayah Kecamatan Mentarang juga akan dilibatkan dalam kunjungan twrsebut.
"Karena kunjungan ini juga bertepatan HUT Desa Wisata Pulau Sapi, warga di sana mulai lakukan persiapan. Karena nanti ada pameran, desa-desa lain juga rencana kita libatkan," ujarnya, Senin (20/6/2022).
Peringatan HUT Desa Pulau Sapi Kecamatan Mentarang akan diperingati pada 30 Juni 2022 nanti.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan hingga hari kedatangan Menparekraf, Sandiaga Uno pada 8 Juli 2022 mendatang.
Menurut Edmundo, sejumlah persiapan saat ini tengah dilaksanakan warga desa. Diantaranya mengecat ulang motif batik dinding rumah warga dan mendirikan Lefo Kadang.
Baca juga: Stok Kedelai Minim, Harga Tahu - Tempe di Malinau Rp 8 Ribu, Cabai Rawit Rp 120 Ribu per Kilogram
"Saat ini, warga mulai cat ulang desain ukiran yang ada di dinding-dinding rumah. Kegiatan pusatnya nanti di Balai Adat. Nanti akan kita bangun Lefo Kadang untuk pameran," katanya.
Edmundo menjelaskan, Lefo Kadang merupakan bangunan serupa pondok yang panjang. Nantinya akan digunakan untuk memamerkan produk dan karya tangan pengrajin di Desa Wisata Pulau Sapi.
(*)
Penulis : Mohammad Supri