Kumpulan Pantun

Kumpulan Pantun Keren Bertema Keluarga yang Inspiratif, Penuh Makna Haru dan Keharmonisan

Keluarga menjadi tempat pulang paling berharga, setia dalam kondisi apapun. Berikut kumpulan pantun bertema keluarga yang bisa jadi ucapan

Editor: Hajrah
TribunKaltara.com
ILUSTRASI - Kumpulan Pantun. (TribunKaltara.com) 

 

Tanah merah untuk batu bata
Jangan lupa gunakan air
Cintai anak tak ada ibu bapak
Agar pahalamu terus mengalir

 

Hujan badai membawa petir
Hujan gerimis membawa hatinya
Orang tuamu selalu menanti
Kunjungan doa dari keluarganya

 

Depan pagar ada kemangi
Kemangi subur hinggaplah lebah
Jika ibumu merestui
Hidupmu kan dipenuhi berkah

 

Daun bamboo saling berdesik
Batangnya menari-nari
Jika doa ibu berbisik
Hidupmu kan tentram abadi

Bangun pagi karena upacara
Berdiri di bawah pohon
Keluarga akan selalu ada
Di saat situasi tersulit apapun

 

Habis satu ada angka dua
Habis tiga ada empatnya
Keluarga Bahagia tujuan kita
Hidup Bahagia selamanya

 

Coba memanjat pohon manga
Tertangkap dihantam batu
Terimakasih untuk keluarga
Selalu hadir sepanjang waktu

 

Mulai ujian di hari selasa
Duduk bersila di samping guru
Jangan lupakan keluarga
Mereka selalu menunggumu

 

Di hutan bertemu kera
Si kera suka makan dobel
Jika lelah merasuk dada
Kembalilah ke rumah asal

 

Padi dipanen lahir kegembiraan
Habis triwulan memeras keringat
Pentingnya kerjasama di perkumpulan
Kejaan diraih silahturahmi dierat

 

Bunga mawar layu mati
Kupu–kupu sedang bersendu
Hujan badai kan dilalui
Dengan keluarga yang bersatu

 

Taman hijau sedap dipandang
Kumbang–kumbang senang sekali
Keluarga satu enak dipandang
Buat iri hati sekali

 

Jalan–jalan beli kecapi
Anak udang sembunyi di kali
Sungguh berbunga suasana hati
Melihat ayah datang dari Bali

 

Buku basah terkena hujan
Tulisan kabur sudah terlanjur
Janganlah kau terus melamun
Bapak ibumu datang berkunjung

 

Daun pisang bukan daun jati
Daun jati bergetah merah
Jika hatimu bersedih
Cepat datanglah ke rumah

Ambil keris sultan pun murka
Memotong pohon yang lara
Apa gerangan bermasam muka
Bertemu anak hilanglah lara

 

Kembang tebu di dedaunan
Di terpa angin bertebangan
Sayang ingat ibu berpesan
Sayang abah patuh ajaran

 

Sudah menanti cukup lama
Hanya termenung tanpa bicara
Sabar menjadi tiang utama
Dalam menuju keluarga Bahagia

 

Kincir angin dihidupkan
Bergerak kea rah selatan
Berusaha saling membahagiakan
Harap terbit dibibir senyuman

 

Telah datang hari raya
Tinggalkan dulu mimum jamu
Jika denganmu ia Bahagia
Sukar untunya meninggalkanmu

 

Hidup sendiri di dalam hutan
Makan minum di balik ilalang
Jika lelah jiwa badan
Bertemu keluarga terasa hilang


Sepuluh tahun hidup di luar
Berimajinasi pulang ke rumah
Betapa hati tak gelegar
Menunggu bunda datang ke rumah

 

Sarung baru dari malaka
Jangan lupa beli tasbihnya
Melihat tawa di ayah bunda
Senangnya hati tak terkira

 

Sedap malam di vas bunga
Bunga matahari tumbuh berseri
Sungguh senang hati bunda
Melihat kakak pulang kemari


Senja datang buat kue putu
Putu matang enak rasanya
Hari raya yang ditunggu
Lepas rindu dengan keluarga

 

Pergi belanja ke toko batik
Dijalan bertemu anak itik
Di balik sifat yang baik
Ada keluarga yang mendidik

 

Ada kerbau di danau
Sedang lelah dari sawah
Tak ada yang lebih risau
Daripada keluarga di rumah

 

Paman pulang dari Bali
Bawa buah tangan pie susu
Sejauh adik pergi berlari
Ada ibu yang selalu menunggu

 

Pulang ke desa bersama paman
Jangan lupa bawa buah tangan
Saat nenek beri ciuman
Anak cucu senyum-senyuman

 

Pergi ke ladang dengan tok dalang
Upin ipin ikut menanam
Ketika rasa sedihmu datang
Peluk ibu terasa meredam

 

Anak madura pergi ke Bali
Bawa barang sekarung jala
Selalu rindu berkumpul kembali
Saat jauh dari sanak saudara


Berkemeja rapi kumis tipis
Kemeja rapi warnanya merah
Takkan ada yang lebih harmonis
Jika bukan saudara di rumah

 

Ada ikan di dalam kotak
Ikan di kotak buatan ibu
Tolak ukur keluarga yang baik
Tercipta keharmonisan setiap waktu

 

Ada paku ada pula palu
Hendak memaku sebatang kayu
Kakak adik yang selalu ganggu
Akan merindu suatu waktu

 

Jalan–jalan dengan mesin waktu
Mesin waktu berwarna biru
Harmonis itu akan dirindu
Tuk bahagia setiap waktu

 

Ada gajah ada serigala
Sedang bersiap cari mangsa
Kebahagiaan harus dijaga
Agar keluarga damai Sentosa

 

Di piring ada roti brownies
Roti brownis buatan ibu
Tak ada yang paling romantis
Jika bukan ayah dan ibu

(*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved