Kumpulan Pantun
Kumpuan Pantun Saat Mantan Ngajak Balikan, Ngeselin tapi Bikin Cengar Cengir, Gagal Move On
Simak dalam artikel ini kumpulan pantun balasan saat mantan ngajak balikan. Jangan takut kehabisan kata-kata
Dilanjutkan makan buah kiwi
Tak pernah aku menyangka
Kau tega menyakitiku begini
Sore-sore makan mangga
Makannya di atas dipan jati
Siapa yang pernah mengira
Kalau dia sampai tega menyakiti
Masuk hutan mencari pelepah
Hampir petang tapi tak ada pinang
Walau sudah lama kita berpisah
Semua kenangan masih kukenang
Hari libur rumput disiangi
Jangan lupa pakai topi
Sampai sekarang tak ada yang menyaingi
Kenangan tentangnya masih menguasai hati
Anak ketiga diberi nama Tri
Keempat Catur kelima Panca
Ingatan tentangnya masih kuat terpatri
Semua tempat pernah didatangi berdua
Adopsi kucing untuk dipunya
Untuk menambah teman yang lama
Tak terasa sudah setahun lamanya
Padahal rasanya baru kemarin bersama
Tumpah darah Indonesia selalu dipuja
Tak ada alasan untuk jadi nomor dua
Di sini aku sibuk bekerja
Tapi ternyata kau malah asyik mendua
Ada gubuk atap daun lontar
Lantainya tanah dialasi dahan
Padahal aku hanya pergi sebentar
Pulang-pulang kau punya selingkuhan
Lewat sawah lihat rombongan itik
Berhenti ibu membawa kain
Memangnya aku kurang cantik
Sampai kamu sempat melirik yang lain
Gadis manis punya jari lentik
Sukanya makan buah kelengkeng
Apa gunanya punya wajah cantik
Jika punya hobi menyeleweng
Dapat piala buat dipajang
Bersiap bapak hendak berangkat
Memang dasar kamu mata keranjang
Lihat yang bening sedikit langsung disikat
Ibu guru menitipkan pesan
Belajar jangan pernah dilupakan
Punya dompet tebal bukan alasan
Toh aku tetap ditinggalkan
Pohon mangga berjajar-jajar
Dipetik buahnya untuk asinan
Ketemu mantan yang ngejar-ngejar
Afwan ya, saya sudah nggak pacaran
Ikut ke sungai memancing ikan
Malah tercebur sampai basah
Itu si mantan ngajak balikan
Maaf saja, saya sudah sah
Hujan-hujan makan ketan
Biar enak diberi kelapa
Bukan maksud nolak Mas mantan
Tapi hati sudah ada yang punya
Ke danau mencari ikan
Pakai kail agar tak merusak tatanan
Si mantan tiba-tiba ngajak balikan
Padahal si Abang ngajak naik pelaminan
Jangan pernah memilih-milih teman
Siapa tahu ada yang setia sampai mati
Ngapain juga mau nerima mantan
Padahal dulu sudah pernah disakiti
Si adek mau gulali
Minta lima biar tidak rugi
Mantan ngajak balikan berkali-kali
Maaf saja, aku nggak mau disakiti lagi
Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,
Naik kuda pada pelana.
Usah mantan dikenang-kenang,
Hati sakit makin merana
Usah main kunang-kunang,
Biarlah indah ketika terbang.
Usah mantan dikenang-kenang,
Mantan sudah jadi milik orang.
Sakit perut mungkin kambuh,
Emas indah menjadi gelang.
Dari jauh cintaku tumbuh,
Sayang sudah diambil orang.
Anak Belanda makan roti,
Tulip mekar berseri-seri.
Janjinya dulu sehidup semati,
Bertemu janda lupa diri.
Kalau kutahu hutan perdu,
Tak mau pergi ke hutan rimba.
Kalau kutahu sakit merindu,
Tak mau aku jatuh cinta.
Dari Arab minyak wangi,
Cicipi kurma ambil satu
Malang nian nasibku ini,
Pacar pergi, mantan ke penghulu.
Samudra luas tempat ikan,
Angin berhembus dari selatan.
Ternyata mantan ngajak balikan,
Maaf ya saya maunya ke pelaminan.
Pohon jati tumbuh berjajar-jajar,
Anak Melayu sedang sisiran.
Ketemu mantan yang ngejar-ngejar,
Afwan ya, saya sudah tak pacaran.
Kalau mau menangkap ikan,
Jangan takut badan basah.
Kalau mantan ngajak balikan,
Maaf ya, saya mah sudah sah.
Bukan suka menolak ikan,
Saya suka ikan digarang.
Bukan menolak mantan balikan,
Cinta saya untuk kekasih sekarang.
Jalan-jalan ke Balik Papan
Badan letih tetap ditahan.
Si mantan ngajak balikan,
Si dia ngajak ke pernikahan.
(*)