Berita Nunukan Terkini
Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Bupati Nunukan Asmin Laura Sebut jadi Momen Introspeksi Diri
Berikut ini pejelasan Bupati Nunukan Asmin Laura yang menyebut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah sebagai momen yang tepat untuk momen introspeksi diri.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura sebut Hari Raya Idul Adha jadi momen introspeksi diri.
Laura menjelaskan, setiap Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia diajak untuk mengenang kembali keikhlasan Nabi Ibrahim Alaih Salam yang rela mengorbankan Ismail anak yang begitu disayanginya.
"Dari kisah Nabi Ibrahim kita belajar bagaimana rasa cinta yang tulus dan ikhlas pada akhirnya harus melebur dalam bentuk pengorbanan yang sejati," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Minggu (10/07/2022), pukul 11.00 Wita.
Lebih lanjut Laura katakan, hanya dengan keberanian diri untuk mengorbankan sesuatu yang paling berharga di dalam hidup, baru orang bisa merasakan arti cinta yang sesungguhnya.
"Dalam konteks hari ini, kecintaan kita kepada agama Islam, keluarga, bangsa dan negara ini akan terukur melalui seberapa besar pengorbanan yang kita berikan. Tentu pengorbanan tanpa pamrih," ucapnya.

Baca juga: Sekprov Kaltara Suriansyah Tegaskan tak Ada Cuti Bersama Idul Adha, ASN Bolos Siap-siap Kena Sanksi
Sehingga ia menyebut Hari Raya Idul Adha menjadi momen yang paling tepat bagi umat Muslim untuk introspeksi diri.
Laura menuturkan, hanya dengan introspeksi diri akan muncul satu kesadaran dari hati untuk menurunkan egoisme dan kesombongan diri masing-masing.
"Kita harus merenung dan mengukur seberapa besar pengorbanan yang telah kita berikan kepada Allah Swt, Rosulullah, keluarga, masyarakat, dan sekeliling kita," ujarnya.
Meski di Nunukan nihil kasus Covid-19, namun kata Laura itu belum diikuti pulihnya sektor perekonomian di masyarakat.
Bahkan harga beberapa komoditi masih relatif mahal, sementara daya beli masyarakat belum stabil.
"Saya mengajak kepada semua masyarakat untuk tidak perlu mencari siapa yang harus disalahkan.
Akan lebih bijak jika kita mengembalikan semua persoalan dalam hidup kita kepada Allah Swt.
Cobaan yang diberikan tidak melebihi kemampuan manusia untuk mengatasi masalah itu," ungkapnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis