Berita Tarakan Terkini

Meminimilisir Pemadaman Listrik di Tarakan, Walikota Khairul Sebut PLN  Usulkan Tambah Mesin PLTMG

Kebutuhan suplai gas berkurang seiring bertambahnya jumlah pelanggan PLN. Untuk itu sebabkan listrik padam di Tarakan. Solusinya tambah mesin PLTMG.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Wali Kota Tarakan, dr.Khairul,M.Kes. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Listrik padam yang kerap terjadi di Kota Tarakan beberapa pekan terakhir disebabkan salah satunya terjadi peningkatan pelanggan.

Itu dibeberkan Wali Kota Tarakan, dr.Khairul,M.Kes, berdasarkan hasil audiensi bersama Direksi PLN Kaltara dan Tarakan belum lama ini.

“Memang laporannya memang ada peningkatan pelanggan sehingga dalam peningkatan ini kebutuhannya luar biasa. Penambahannya luar biasa sehingga, lalu juga ada persoalan di suplai gas. Seandainya tidak ada masalah itu mungkin tidak seperti ini kondisinya,” beber Khairul.

Baca juga: PLN Sebut Ada Gangguan Suplai Gas ke Pembangkit, Sebabkan Beberapa Wilayah di Tarakan Padam Listrik

Ia berharap suplai gas dari Pertamina Bunyu bisa kembali normal. Solsuinya sendiri lanjut Khairul, Direksi PLN kemarin melapor ke pihaknya meminta dukungan untuk mem-push ke pusat agar ada untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG).

Memang lanjutnya, di tahu 2023 nanti baru akan dibahas terkait hal ini. Namun karena kondisi Taraka sering mengalami pemadaman maka harus dipercepat realisasinya.

“Jika dengan diesel, PLTMG itu bisa menjadi satu bagian mengatasi kalau ada persoalan gas seperti ini. PLTMG sendiri menggunakan solar. Adapun gasnya masih didominasi dari Pulau Bunyu dan disuplai ke Tarakan. Untuk dari Tarakan hanya sedikit. Dan memang lagi drop dari sana sehingga tekanan turun itu berpengaruh terhadap pergerakan turbin lah,” jelasnya.

Baca juga: Sepekan Ini Listrik Padam di Tarakan Secara Bergiliran, Begini Penjelasan PLN UP3 Kaltara

Langkah dari Pemkot Tarakan sendiri karena PLN otoritas dengan pihaknya terpisah, maka support mengenai kecepatan dukungan melakukan penambahan mesin baru seperti PLTMG.

“Itu kita minta supaya dipercepat walaupun memang menurut rencana umum kelistrikan (RPKLU) ini sebenarnya masih on the track,” urainya.

Direncanakan sendiri sekitar tahun 2023 mendatang baru masuk namun pihaknya meminta cepat masuk karena kebutuhan masyarakat.

ILUSTRASI - Listriik padam. (Freepik)
ILUSTRASI - Listriik padam. (Freepik) (Freepik)

“Memang ada beberapa tambahan industri, perkembangan penduduk, pertumbuhan perumahan menyebabkan peningkatan kebutuhan,” ujarnya.

Di Kaltara sendiri lanjutnya berbicara batu bara lanjutnya, pihaknya juga ikut mendorong hal itu. Itu juga yang disampikan pihaknya ke Direksi PLN.

“Tapi memang PLTU ini yang pertama juga salah satu kelemahannya itu starting agak lama. Jadi pemanasan misalnya padam tidak bisa langsung hidup. Dan pemanasan itu bisa sampai 5 jam sampai 8 jam,” bebernya.

Sehingga efektifnya menggunakan pembangkit tenaga diesel menurutnya. Sehingga jika listrik padam bisa langsung diganti dengan diesel.

Baca juga: 1,5 Tahun Diperjuangkan, Listrik Akhirnya Masuk ke Embung Indulung Kota Tarakan

Untuk jangka panjang dengan kebutuhan besar maka harus ada back up mesin pada mesin pembangkit PLTU. “Agar sebelum itu bisa dihidupkan. Dan menurut mereka idealnya penambaha PLTMG itu. Yang lain seperti rencana kabel bawah laut Trans Kalimantan itu juga masih progress,” ujarnya.

Meski diakuinya skemanya sendiri belum di tahun ini dikerjakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved