Berita Malinau Terkini
Diusulkan Sejak 10 Tahun Lalu, Masyarakat Bahau Hulu Menanti Pengembangan Lapter Long Alango
Masyarakat Bahau Hulu masih harus menanti realisi pengembangan lapangan terbang perintis (Lapter) Long Alongi yang sejak 10 tahun lalu diusulkan
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Masyarakat Bahau Hulu masih harus menanti realisi pengembangan lapangan terbang perintis atau Lapter Long Alongi yang sejak 10 tahun lalu diusulkan.
Penasihat Adat Bahau Hulu, Djalung Lian menerangkan hingga saat ini masyarakat masih menanti realisasi usulan pengembangan Laptes Long Alango.
Menurut Djalung Lian, wacana tersebut telah disuarakan lebih dari 10 tahun yang lalu, namun hingga sekarang belum terlaksana.
"Sudah diprogramkan pemerintah sejak 10 tahun lalu untuk membuka bandara di sana, tapi terkendala aturan. Long Alango ini pusatnya Taman Nasional Kayan Mentarang," ujarnya, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Tiga Hari Jelang Idul Adha 2022, Penumpang Pesawat di Bandara Kalonel RA Bessing Malinau Meningkat
Sebagai pusat destinasi ekowisata, kelayakan bandara perintis sangat berperan besar keberlangsungan sektor pwriwisata.
Namun karena keterbatasan landasan pacu, hanya pesawat khusus yang dapat mendarat.
Beberapa kali, masyarakat harus menuju ke bandara di kecamatan tetangga untuk merujuk warga yang sakit ke ibu kota kabupaten.
Djalung Lian mengatakan, panjang landasan pacu saat ini sekira 300 meter. Permukaan landasan hanya berupa tanah sehingga hanya pesawat tertentu yang dapat mendarat.
Baca juga: Frekuensi Penerbangan Perintis Makin Terbatas, Puluhan Warga Apau Kayan Tertahan di Bandara Malinau
Masyarakat bahkan rela menghibahkan sebagian lahan pertaniannya untuk digunakan untuk memperluas landasan pacu, namun terkendala pra sarana.
"Masyarakat kita di sana meminta agar usulan pengembangan bisa terealisasi. Bahkan warga sudah menghibahkan lahan pertaniannya, sekarang sudah 800 meter agar bandara layak digunakan," katanya.
Pengembangan landasan pacu Laptes Long Alango di Kecamatan Bahau Hulu memerlukan dorongan agar dapat diakomosir oleh pemerintah pusat.
(*)