Berita Nunukan Terkini
Ditutup Karena Pandemi, Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Nunukan Dibuka Lagi Mulai 18 Agustus 2022
Sempat ditutup karena pandemi Covid-19, sarana asimilasi dan edukasi Lapas Nunukan dibuka lagi untuk masyarakat mulai 18 Agustus 2022
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIB Nunukan (Lanuka) dibuka bagi masyarakat mulai esok Kamis (18/08/2022).
Kalapas Kelas IIB Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan Sarana Asimilasi dan Edukasi Lanuka sempat ditutup bagi pengunjung selama pandemi Covid-19.
Selama ditutup kata I Wayan Nurasta Wibawa, pihaknya melakukan perbaikan sarana dan prasarana di dalam Sarana Asimilasi dan Edukasi Lanuka.
Termasuk juga pembangunan 3 tugu senjata tradisional khas suku Dayak berupa Mandau setinggi 12 meter. Tameng setinggi 11 meter, dan Timbak tingginya 13 meter.
Baca juga: Peringati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, 5 Warga Binaan Lapas Nunukan Mendapat Remisi Langsung Bebas
"SAE Lanuka kami buka untuk umum mulai esok. Ini sebagai bagian dari peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Sekaligus sebagai bentuk kreaktivitas Lapas Nunukan dalam rangka hari Dharma Karya Dhika Kemenkumham yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2022," kata I Wayan Nurasta Wibawa kepada TribunKaltara.com, Rabu (17/08/2022), pukul 19.00 Wita.
SAE Lanuka sebelumnya sempat dikabarkan akan dilaunching pada Juli 2022.
"Launching SAE Lanuka nunggu petunjuk Kakanwil. Pimpinan sarankan itu dibuka dulu untuk masyarakat," ucapnya.
Diketahui, di dalam SAE Lanuka, terdapat beberapa tempat menarik yang bisa dijadikan spot foto bareng keluarga, pasangan, dan kaum milenial.
Tak hanya itu, di SAE Lanuka juga memiliki gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat atau bersantai.
Wayan menyampaikan untuk bisa masuk ke dalam SAE Lanuka setiap pengunjung orang dewasa dikenakan biaya tiket sebesar Rp5.000.
"Usia 5 tahun ke bawah nggak bayar tiket alias gratis," ujarnya.
Wayan menjelaskan agrowisata SAE Lanuka itu mengangkat budaya lokal setempat dengan maksud kebudayaan daerah setempat selalu dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.
"Budaya itu akar kehidupan yg menjadi landasan proses kehidupan yang wajib dilestarikan. Harapannya kami modernisasi tidak menghilangkan budaya. Namun perpaduan keduanya harus seimbang dan harmonis menuju bangsa yang bermartabat," tuturnya.
Lebih lanjut Wayan sampaikan SAE Lanuka merupakan milik masyarakat Nunukan. Sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati keindahan SAE Lanuka sebagai satu diantara destinasi wisata daerah Nunukan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kaltara Rabu 17 Agustus 2022, Pulau Nunukan dan Sebatik Hujan Ringan Malam Hari
Wabup Nunukan Dapat Miniatur Tugu Mandau
Wayan menuturkan, saat upacara penyerahan remisi umum di Lapas Nunukan siang tadi, dirinya memberikan cinderamata kepada Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah berupa miniatur Tugu Mandau.
"Miniatur Tugu Mandau itu sengaja dijadikan cinderamata karena Lapas Nunukan mempunyai agrowisata dengan ikon Tugu Mandau," ungkapnya.
Penulis: Febrianus Felis