Berita Tana Tidung Terkini
Dampak Tanggul Jebol PT KPUC Hingga Sungai Sesayap KTT, PDAM Tana Tidung Stop Produksi Air Bersih
Dampak tanggul jebol PT KPUC hingga Sungai Sesayap Kabupaten Tana Tidung, PDAM Tana Tidung stop produksi air bersih.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
Masyarakat Malinau, Kalimantan Utara menuntut manajemen PT KPUC untuk menuntaskan krisis air bersih yang terjadi sejak 3 hari lalu.
Sumber air baku di aliran Sungai Sesayap dan Sungai Malinau tidak memungkinkan untuk dikelola karena diduga terkontaminasi limbah tambang milik perusahaan batubara PT KPUC.
Masyarakat di sepanjang aliran sungai mulai dari Kecamatan Malinau Selatan hingga ke wilayah Malinau Kota dan sekitarnya, terdampak krisis air bersih akibat dua peristiwa meluapnya olahan sisa batubara.
Manajemen PT KPUC di Malinau Kantor Batu Lidung, Irwansyah mengaku telah menyiapkan sejumlah skema penanganan.
Menurutnya, manajemen PT KPUC telah menurunkan armada untuk mengatasi wilayah terdampak air bersih sejak Kamis (16/8/2022).
"Dari kemarin kami sudah menyiapkan armada. Tangki kecil ada 3, tangki besar muatan 20 ton, satu. Tapi kita kesulitan ngantre di Tanjung Lima. Kami nambah 2 tangki 20 ton, dan dari PU tambah tangki kecil," ujarnya, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Tiga Hari Krisis Air Bersih di Malinau, Warga Geruduk Kantor Cabang PT KPUC Batu Lidung
Sementara itu, sejumlah warga Malinau turut mengeluhkan rumah mereka tak kunjung menerima suplay air bersih.
Ditanya terkait hal ini, Irwansyah menerangkan hal yang bisa dilakukan PT KPUC adalah menyediakan mesin penyedot mengambil sumber air pada anak sungai yang belum terkontaminasi.
"Karena kita juga terbatas ya. Jadi, kami perbantukan juga sejumlah RT dengan mesin alkon.
Seperti di Tanjung Lapang ada anak sungai yang airnya bisa digunakan sementara," katanya.
Baca juga: Tanggul PT KPUC di Desa Langap Jebol, DLH Kaltara Sebut Bukan dari Kolam Penampungan Limbah Batubara
PT KPUC, kata Irwansyah, saat ini fokus menangani dampak langsung, khususnya terkait terputusnya kebutuuhan air bersih.
Berdasarkan data Perumda Apa' Mening, jumlah pelanggan hingga akhir 2021 di dua kecamatan tersebut berjumlah 8.155 KK.
Dengan rincian, jumlah pelanggan di Malinau Barat berjumlah 4.258 KK, dan 3.897 KK di Kecamatan Malinau Kota.
Jumlah tersebut belum terhitung dengan daftar penduduk terdampak nonpelanggan.
(*)