UMKM Kaltara
UMKM Kaltara, Gerai Beppa'ta Nunukan Produksi Kue Biji Ketapang Rumput Laut dan Tepung Putu Pesse'
UMKM Kaltara, kali ini Gerai Beppata di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) memproduksi kue biji ketapang rumput laut dan tepung putu pesse'.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN – UMKM Kaltara, kali ini Gerai Beppata di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) memproduksi kue biji ketapang rumput laut dan tepung putu pesse'.
Kue biji ketapang cukup populer sebagai oleh-oleh asal Makassar.
Kue yang berbentuk menyerupai biji ketapang ini memiliki rasa yang sangat renyah.
Namun oleh pemilik Gerai Beppata sekaligus pelaku UMKM Kaltara di Nunukan, Nindawati menambahkan, adonan rumput laut pada produk kue biji ketapang.
Nindawati mengaku awalnya belajar cara membuat kue biji ketapang dari ibunya.
"Dulu ibu saya sering buat kue biji ketapang ini di kampung. Kalau di kampung namanya kue jintan. Ini makanan favorit saya juga.
Tapi kali ini saya tambahkan adonan rumput laut, karena di Nunukan komoditi rumput laut sangat mudah didapatkan," kata Nindawati kepada TribunKaltara.com, Sabtu (27/08/2022) malam.
Baca juga: UMKM Kaltara, Kerajinan Khas Dayak Kayan dari Rautan Kayu, Hasilkan Ornamen Indah Bernilai Seni
Nindawati menuturkan, selain bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue biji ketapang itu mudah didapatkan, juga tidak terlalu banyak yang diperlukan.
"Saya kadang pakai tepung segitiga biru, terigu kompas, atau rama-rama buatan Malaysia. Jadi kalau satu kilo tepungnya, margarin dan gulanya cukup 250 gram. Lalu santan 30 Ml dan rumput laut 100 gram," ucapnya.
Gula pasir dan rumput laut diblender sampai halus untuk dicampur dengan adonan margarin dan santan.
Sementara ini kata Nindawati dirinya belum memproduksi kue biji ketapang rumput laut dalam jumlah yang banyak.

"Seminggu hanya 10 Kg saya produksi. Karena masih tahap percobaan. 1 Kg tepung bisa dapat 5 toples ukuran 250 gram.
Toples ukuran 250 gram saya jual Rp20.000. Sedangkan untuk kemasan plastik 1 Kg saya jual Rp80.000," ungkapnya.
Nindawati mengaku tekstur kue biji ketapang rumput laut hasil produksinya masih belum rapi.
Lalu untuk mencegah tekstur kue biji ketapang rumput tidak pecah, santan yang digunakan kandungan airnya tidak boleh berlebihan.
"Maksimal 30 ml kandungan air pada santannya. Kalau tidak bisa pecah-pecah. Memang saat ini tampilan kuenya masih belum rapi.
Saya akan perbaiki untuk produksi selanjutnya. Adonan yang sudah dicampur nanti akan digulung lalu digunting menyerupai biji ketapang," tutur Nindawati.
Baca juga: UMKM Kaltara, Tebu Kayan, Surga Bagi Pemburu Jajanan, Ajang Promosi Gratis Pelaku Usaha Raup Rezeki
Mengenai pasaran, Nindawati menyebut masih di lokal Kabupaten Nunukan.
Terkait sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bebernya sudah keluar. Namun belum dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan.
="Setiap produk harus ada PIRT dan wajib laporkan kepada Dinas Kesehatan untuk uji lab," ungkapnya.
Tepung Putu Pesse'
Selain kue biji ketapang rumput laut, Nindawati juga membuat tepung putu pesse'.
Kue putu pesse' asal Bugis ini sudah cukup terkenal di berbagai kalangan masyarakat.
Kali ini Nindawati mencoba membuat tepung putu pesse' sehingga lebih praktis saat membuat kue putu pesse'.
"Jadi kalau orang mau buat kue putu pesse' tinggal beli tepungnya dan bahan tambahannya. Saya buat dari tepung ketan sebanyak 500 gram. Nanti disangrai 1-2 jam, sampai matang dengan api yang kecil. Biar matangnya merata," imbuhnya.
Baca juga: UMKM Kaltara, Lezat Meski Tanpa Digoreng, Ayam Ungkep Omah Klarisan Cocok Buat Pejuang Diet
"Disangrai sampai nanti warnanya kuning keemasan baru didinginkan. Setelah itu baru digiling," tambahnya.
Setelah jadi tepungnya, parut 1 buah kelapa muda lalu dicampur dengan gula merah sebanyak 250 gram yang telah disisir.
"Jadi hasil parutan kelapa muda dicampur dengan gula merah yang telah disisir. Setelah itu dipesse' atau dicetak. Cetakan sesuai keinginan si pembuat," pungkas Nindawati.
Pada kemasan tepung, Nindawati mencantumkan label dan cara membuat kue putu pesse'.
(*)
Baca UMKM Kaltara