Berita Nunukan Terkini
Sopir Angkot Mulai Naikkan Tarif Angkutan Dalam Kota, Kadishub Nunukan: Tidak Boleh Naikkan Sepihak
Sopir Angkot di Nunukan mulai naikkan tarif angkutan dalam kota, Kadishub Nunukan: Tidak boleh naikkan sepihak.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sopir angkot di Nunukan mulai menaikkan tarif angkutan dalam kota sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebagaimana diketahui Pemerintah Pusat resmi menaikan harga BBM pada Sabtu (03/09), kemarin.
Tiga jenis BBM dinaikan harganya yakni Pertalite subsidi (kadar oktan 90) naik harga dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Lalu BBM Solar subsidi harga naik dari Rp 5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Sementara itu, BBM non-subsidi, pertamax (kadar oktan 92) dari Rp12.500 per liter naik menjadi Rp14.500 per liter.
Baca juga: Atlet Perbakin Nunukan Raih Juara Umum Kelas PCP Multirange 18-41 Meter di Ajang Malinau Open 2022
Naiknya harga BBM membuat sopir angkot di Nunukan mulai menaikkan tarif angkutan dalam kota.
Seperti yang disampaikan oleh Jhon (43) sopir angkot saat ditemui sedang mengantre BBM di APMS Cahaya Nunukan.
"Tarif angkutan dalam kota sebelumnya Rp7.000 per penumpang. Sekarang kita sesuaikan harga BBM, karena saya beli Pertalite tadi Rp10.000 per liter. Nggak mungkin saya tidak naikkan jadi Rp10.000 per penumpang. Bisa rugi," kata Jhon kepada TribunKaltara.com, Minggu (04/09/2022), pukul 14.00 Wita.
Sedangkan untuk angkutan ke luar kota, Jhon menyebut tarif sebelumnya mulai Rp15.000-Rp25.000 per penumpang.
"Tarif kalau ke Selisun Rp15.000 per penumpang. Kalau ke Sedadap Rp25.000. Dari tadi pagi saya baru dapat tiga penumpang dan itu dalam kota semua. Jadi kalau ada penumpang ke Selisun atau Sedadap per hari ini saya minta pengertian mereka saja," ucapnya.
Bagi Jhon kenaikan harga BBM sangat memberatkan para sopir di Nunukan. Apalagi penumpang tidak seramai dulu.
Sebelumnya Jhon hanya mengeluarkan biaya BBM sekira Rp175.000 untuk kebutuhan 25 liter selama tiga hari. Kini bertambah menjadi Rp250.000 per tiga hari, akibat naiknya harga BBM.
"25 liter per tiga hari itu kalau cari penumpang dalam kota aja. Kalau sampai ke Selisun atau Sedadap lebih dari itu pengeluaran saja. Sementara penumpang kita itu dari luar daerah semua. Orang Nunukan jarang karena punya kendaraan semua," ujar Jhon.
Tidak Boleh Naikkan Tarif Sepihak
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Nunukan, Abdul Halid menegaskan kepada sopir angkot di Nunukan untuk tidak menaikkan tarif angkutan sebelum ada kesepakatan penyesuaian tarif.
Baca juga: Tersangka Kasus Korupsi Saluran Air Mansalong Nunukan, Polda Kaltara Dalami Peran AMN di Proyek Lain
"Tidak boleh naikkan sepihak. Harus rapat penyesuaian tarif dulu. Nanti kami undang Organda (organisasi angkutan darat) dan perwakilan sopir angkot untuk membahas penyesuaian tarif," tutur Abdul Halid.
Mengenai penyesuaian tarif angkutan, Halid menuturkan banyak hal yang bisa menjadi pertimbangan selain harga BBM sekarang.
"Ada hitung-hitungannya, biaya operasional kendaraan, harga BBM saat ini, spare part, dan lainnya. Begitu sudah ada kesepakatan bersama, kami ajukan penandatangan SK oleh Bupati Nunukan," ungkapnya.
Penulis: Febrianus Felis