Ledakan di Gereja KIBAID Nunukan

Sebelum Halaman Gereja KIBAID Nunukan Dibom Molotov, Jemaat Dengar Suara Sepeda Motor Melaju

Sebelum halaman Gereja KIBAID Nunukan dibom molotov, jemaat dengar suara sepeda motor melaju dan ini: Dan suara anak muda sedang bercakap-cakap.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FEBRIANUS FELIS
Personel Polres Nunukan lakukan pengamanan di Gereja KIBAID Jalan Sei Bilal, RT 20, Nunukan Barat, saat ibadah berlangsung, Minggu (11/09/2022), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Jemaat Gereja Kerapatan Injil Bangsa Indonesia (KIBAID) Nunukan, Anton Daud menyampaikan sebelum halaman Gereja dilempar bom molotov oleh orang yang tak dikenal, ia mendengar suara sepeda motor sedang melaju.

Diberitakan sebelumnya, halaman Gereja KIBAID Jalan Sei Bilal, RT 20, Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, dilempar bom molotov oleh orang yang tidak dikenal pada Kamis (08/09/2022), pukul 20.30 Wita.

Diketahui Anton Daud merupakan pelapor peristiwa pelemparan bom molotov sekaligus jemaat yang menghuni gereja tersebut bersama sang istri dan anaknya.

Letak Gereja KIBAID Nunukan berada tepat di pinggir tanjakan jalan raya arah menuju Jalan Sei Fatimah.

Baca juga: Polisi Lakukan Pengamanan di Sejumlah Gereja Saat Ibadah Berlangsung, Polres Nunukan: Situasi Aman

Menurut Anton malam itu ia sedang bersantai di ruang tamu Gereja. Saat itu pintu Gereja dalam keadaan tertutup. Namun jendela sedikit terbuka.

"Malam itu saya ada dengar suara sepeda motor melaju dari arah bawah. Dan suara anak muda sedang bercakap-cakap. Tapi saya anggap biasa karena letak Gereja ini kan di pinggir jalan. Suara kendaraan lewat itu sudah sering," kata Anton Daud kepada TribunKaltara.com, Minggu (11/09/2022), sore.

Anton mengaku setelah itu ia mendengar suara pecahan botol di luar Gereja. Beberapa detik kemudian baru melihat dari dalam ruang tamu, kobaran api di halaman Gereja.

"Kaget lihat kobaran api lalu saya buka pintu. Sepeda motor saya yang saya parkir berjejer dengan dua motor lainnya sudah terbakar sebagian. Cepat-cepat saya ambil air lalu siram ke motor saya itu," ucapnya.

Setelah api padam, Anton menuturkan ia mendapati pecahan botol kaca dan kain yang beraroma minyak tanah.

Tanpa menunggu lama, ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Nunukan.

"Begitu lihat pecahan botol kaca dan kain yang bau minyak tanah saya langsung pergi melapor ke Polsek Nunukan. Langsung polisi datang identifikasi," ujarnya.

Lampu Jalan Mati Kondisi Gelap Gulita

Anton menyampaikan bahwa kondisi sepanjang jalan raya pada malam hari mulai stadion sepak bola, Gereja sampai ke SMKN 1 Nunukan sangat gelap gulita.

"Kalau malam gelap sekali di sini. Karena lampu jalannya sudah lama mati. Kami tinggal di rumah ini tahun 2013. Ini rumah pribadi saya yang pada tahun 2014 dijadikan Gereja KIBAID oleh bapak saya," tuturnya.

Lanjut Anton,"Saat itu beliau di mutasi kerja ke Nunukan dan belum ada Gereja KIBAID sama sekali. Pusat Gereja kami di Makassar. Jadi tergerak hati beliau untuk jadikan rumah kami sekaligus Gereja," tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved