Berita Tana Tidung Terkini
Nominal Bantuan Modal Mustahik Produktif Berbeda-beda, Baznas Tana Tidung Ungkap Alasannya
Bantuan modal bagi mustahik produktif yang akan diberikan ternyata berbeda satu dengan lainnya. Hal ini disampaikan Ketua Baznas Kabupaten Tana Tidung
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
lihat foto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara perdana salurkan bantuan modal bagi Mustahik produktif di Kabupaten Tana Tidung.
Ketua Baznas Kabupaten Tana Tidung, Ahmad Syamsuri Abdillah mengatakan, bantuan tersebut merupakan dana zakat yang diperuntukkan bagi Mustahik yang ingin berusaha atau telah memiliki usaha.
Syamsuri menyebutkan, total bantuan yang disalurkan hari ini, Selasa (13/9/2022) sebesar Rp 100 juta.
Baca juga: Bantuan Modal Bagi Mustahik Produktif Perdana di Kaltara, Jadi Program Unggul Baznas
"Jadi, Rp 50 juta itu dari Baznas Provinsi (Kalimantan Utara) dan Rp 50 juta lagi dari kita (Baznas Tana Tidung)" ujarnya kepada TribunKaltara.com
Dia menyampaikan, total Mustahik yang diberikan bantuan modal ini berjumlah 28 orang.
"Untuk pemberian bantuan modalnya juga berbeda-beda nominalnya. Ada yang Rp 10 juta, Rp 8 juta, Rp 7 juta, dan Rp 5 juta juga ada," sebutnya.
Baca juga: Baznas Kaltara Salurkan Dana Rp 264 Juta, Program Bantuan Modal Bagi Mustahik Baznas Tana Tidung
Pemberian bantuan modal dengan nominal yang berbeda-beda ini bukan tanpa alasan.
Dia mengatakan, bantuan modal tersebut tergantung pada kebutuhan dan usaha yang dijalankan Mustahik tersebut.
Keputusan nominal bantuan modal ini pun telah dilakukan sesuai survei lapangan yang dilakukan Baznas Kabupaten Tana Tidung.
"Istilahnya itu kaya anak SD, SMP, dan SMA lah, kan tidak mungkin kita kasih sama rata. Jadi sesuai kebutuhan," katanya.
Dia berharap, dengan bantuan modal yang disalurkan itu, dapat mengangkat derajat Mustahik tersebut.
Baca juga: H-1 Idul Adha, Baznas Tarakan Terima 15 Hewan Kurban, Besok Dijadwalkan Dipotong di Islamic Center
"Mereka tidak hanya menerima zakat. Tapi lambat laun bisa memberi atau bersedekah terus.
Jadi bisa mengangkat derajat mereka, yang awalnya menerima jadi memberi. Karena derajat memberi itu kan lebih di atas," ucapnya.
(*)
Penulis: Risnawati
