Berita Nunukan Terkini
Imbas Distribusi BBM Terhenti ke Krayan Selatan, Aktivitas Warga dan Layanan Kesehatan Terganggu
Imbas Distribusi BBM Terhenti ke Krayan Selatan, Aktivitas Masyarakat dan Layanan Kesehatan Terganggu, dua jembatan kayu putus imbas banjir bandang.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sampai saat ini distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan untuk kebutuhan masyarakat masih terhenti.
Lantaran akses jalan Krayan-Krayan Selatan terputus akibat longsor pada Selasa (06/09), malam.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan kemarin Sabtu (17/09) suplai BBM dari Krayan khusus untuk mesin PLN sebanyak 1 ton sudah dilakukan.
Namun BBM untuk kebutuhan masyarakat Krayan Selatan masih belum dapat dilakukan.
Baca juga: Longsor di Krayan Selatan Kabupaten Nunukan Kembali Terjadi, Bantuan Sembako Mulai Disalurkan Esok

"Jadi kemarin kendaraan yang muat BBM untuk mesin PLN dari Krayan berhentinya di ujung jalan yang longsor. Kemudian disedot melalui pipa yang terhubung dengan kendaraan lainnya di depan jalan yang terputus," kata Oktavianus Ramli kepada TribunKaltara.com, Minggu (18/09/2022), pukul 13.00 Wita.
Menurutnya, saat ini operasional mesin PLN di Krayan Selatan mulai dari pukul 18.00-00.00 Wita. Sementara itu untuk hari normalnya mulai pukul 18.00-06.00 Wita.
Selama ini sejumlah perkantoran dan Puskesmas di Krayan Selatan hanya mengandalkan mesin PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) milik komunal masyarakat.
Sementara saat ini di dataran tinggi Krayan kata Oktavianus sedang musim penghujan.
"Hanya kebutuhan perkantoran termasuk Puskesmas saja yang dapat diakamodir mesin PLTS. Paling lama 6 jam dinyalakan dari pagi sampai siang. Apalagi layanan di Puskesmas yang membutuhkan daya listrik lebih besar," ucapnya.
Imbas dari ketiadaan pasokan BBM, aktivitas mayoritas masyarakat petani di Krayan Selatan jadi terganggu.
"Sekarang ini musim menanam padi, petani mau ke sawah terpaksa jalan kaki. Paling jauh itu 6 kilometer," ujar Oktavianus.
Baca juga: Longsor di Krayan, Dinas PUPR Perkim Kaltara Cari Dana Bangun Jalan Baru Membelah Gunung
2 Jembatan Terputus
Bersamaan dengan kejadian longsor, dua jembatan penghubung antar desa dan menuju sekolah juga terputus.
Oktavianus menyampaikan bahwa warga di sana bersama personel TNI-Polri sudah gotong royong membuat jembatan darurat.
"Jadi jembatan menuju SMA sepanjang 30 meter dan jembatan di Desa Long Biral sekira 15 meter, terputus. Kedua jembatan dibuat dari batang kayu. Jadi tanah di atas jembatan itu hanyut. Tersisa batang kayu," bebernya.