Berita Daerah Terkini
Tiga WBP Lapas Samarinda Tewas dan Satu Kritis Usai Minum Oplosan di Sel, Kalapas Beber Kronologinya
Tiga WBP Lapas Samarinda tewas dan satu kritis usai minum minuman keras alias miras oplosan di sel, Kalapas M Ilham Agung Setyawan Beber Kronologinya.
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Empat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Samarinda ditemukan meregang nyawa di dalam blok huniannya, Kamis (22/9/2022), Pukul 22.10 WITA.
Setelah sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit Dirgahayu dan RSUD AW Sjahranie, 3 di antaranya yakni RZ, RS dan RS dinyatakan tewas, sedangkan CR masih dalam perawatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda M. Ilham Agung Setyawan menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
Di mana pada Pukul 22.00 WITA dirinya dihubungi oleh Komandan Jaga yang menginformasikan bila ada seorang WBP yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga: 3 WBP Lapas Samarinda Tewas dan Satu Kritis Usai Minum Oplosan, Semua Napi Kasus Perlindungan Anak
Awalnya Ia mengira hanya sakit biasa, sehingga memberikan izin untuk segera dibawa ke RS Dirgahayu.
Namun 15 menit kemudian dirinya kembali mendapatkan laporan 3 WBP juga turut dibawa ke rumah sakit tersebut.
"Saya pikir ada kerusuhan. Soalnya awalnya satu tiba-tiba ditambah tiga orang. Waktu saya tanya petugas katanya empat WBP itu sudah kejang-kejang," jelasnya saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (23/9/2022).
Kemudian sambungnya, sekitar Pukul 22.45 WITA IR dinyatakan meninggal dunia. Lalu Pukul 24.00 WITA, RZ dn RS juga dinyatakan meninggal dunia.
"Satunya (CS) masih dirawat di RSUD AW Sjahranie," ungkapnya.
Ia menjelaskan dari keterangan teman sekamarnya, keempat WBP tersebut telah meminum minuman kemasan sachet rasa jeruk yang dicampur alkohol.
"Kami menyebut minuman itu gaduk. Entah minuman sachet-nya dicampur alkohol 70 persen ataupun handzanituzer," bebernya.
"Saat kami cek ke kamar tahanan ada botol kemasan plastik tanggung dan bungkus sachet rasa jeruk di tong sampah," imbuhnya.
Sebenarnya, sambung Ilham - sapaan akrabnya, rekan sekamar WBP tersebut sempat menegur untuk tidak membuat keributan, sebab warga binaan Muslim sedang melaksanakan Yassinan.
"Setelah itu tiba-tiba teman sekamarnya menekan alarm (panic bottom). Saat petugas datang mereka sudah kejang-kejang," jelasnya.
Baca juga: Ungkap Jaringan Pengedar Narkoba Lintas Daerah, Polresta Samarinda Amankan 79 Poket Sabu dan Pelaku
"Sempat diperiksa dokter kami, tapi dokter bilang harus dirujuk ke rumah sakit," sambungnya.
Adapun dari keterangan dokter, tambahnya, keempat WBP tersebut muntah, kejang-kejang, gelisah dan tidak memberikan respon.
"Kami langsung berkoordinasi dengan Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda dan melapor ke Kemenkumham Kaltimtara. Saat ini kita masih menunggu hasil visum lalu diserahkan kepada keluarga," pungkasnya.
Tiga jenazah dari WBP yang tewas setelah pesta minuman beralkohol oplosan atau gaduk kini telah berada di RSUD AW Sjahranie, Jumat (23/9/2022).
Terhadap ketiganya akan dilakukan visum untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya setelah ditemukan kejang di kamar hunian Lapas Kelas IIA Samarinda, pada Kamis (22/9) malam.
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda, M. Ilham Agung Setyawan menjelaskan bahwa ketiga WBP tewas yakni IR, RZ dan RS merupakan tahanan dengan kasus perlindungan anak.
Sedangkan CS yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD AW Sjahranie merupakan WBP kasus narkoba.
Baca juga: Ungkap Jaringan Pengedar Narkoba Lintas Daerah, Polresta Samarinda Amankan 79 Poket Sabu dan Pelaku
"Semuanya bukan warga Samarinda dan menjalani masa tahanan di atas 5 tahun," jelasnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Samarinda guna proses penyelidikan.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari Kepala Lapas terkait 4 WBP yang mengalami kejang-kejang.
Disebutkannya saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab 4 WBP tersebut kejang hingga 3 di antaranya tewas dan seorang lagi kritis.
"Kalau dugaannya masih kami dalami dan nanti kami informasikan lebih lanjut," pungkasnya.
Liputan : Rita Lavenia