Berita Daerah Terkini
Warga Jalan AW Syahranie Samarinda Keluhkan Air PDAM Tak Mengalir 2 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya
Penyebab pipa PDAM bocor ada proyek drainase, karena tidak ada kordinasi antara PDAM Tirta Kencana Samarinda dan kontraktor proyek drainase tersebut.
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA -Warga di Jalan AW Syahranie, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengeluhkan sudah dua hari ini air tak mengalir.
Soal air tak mengalir, Direktur Tekhnik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman mengungkapkan, terjadi kebocoran di pipa utama.
"Tapi kami sudah melakukan perbaikan. Tinggal normalisasi alirannya lagi yang memang perlu waktu," jelasnya kepada Tribunkaltim.co saat dikonfirmasi Selasa (04/10/2022) siang ini.
Baca juga: Beri Pelayanan Ekstra, PDAM Bulungan Buka Pusat Layanan Pengaduan Air Mati & Pipa Bocor Via WhatsApp
Ali Rachman mengaku, pipa bocor sering terjadi saat dilakukan pengerjaan proyek drainase.
Penyebab pipa bocor ketika proyek drainase, karena tidak ada kordinasi antara PDAM Tirta Kencana Samarinda dan kontraktor proyek drainase tersebut.
"Biasanya koordinasi hanya di awal. Setelah proyek berjalan tidak ada lagi," ungkapnya.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Tarakan, Fatkurrahman Warga Gunung Lingkas Jual Air Rp 10 Ribu per Tandon
Ia mencontohkan pengerjaan drainase yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan i Jalan AW. Syahranie, Kelurahan Sempaja Selatan.
Saat terjadi kebocoran pipa utama, pihak pekerja tidak menginformasikan hal tersebut kepada PDAM Tirta Kencana
"Sampai ada keluhan masyarakat, akhirnya kami cari sumber masalahnya. Jam 2 malam baru kami dapat ternyata ada kebocoran di pipa itu," ucapnya.

Menurut Ali Rachman, apabil terjadi kebocoran, pengerjaanya hanya butuh waktu setengah hari untuk perbaikan.
Hanya saja untuk proses normalisasi kembali yang membutuhkan waktu cukup lama.
Baca juga: Akhirnya Embung Indulung Beroperasi, PDAM Tarakan Terus Tingkatkan Keandalan dan Kualitas Pelayanan
"Karena menormalkan tekanan dari besar sampai yang terkecil itu butuh waktu. Bisa sampai satu minggu," ujarnya.
Namun pihaknya mengatakan tidak menyudutkan satu pihak.
Hanya saja mereka meminta ketika ada proyek yang memungkinkan mengenai jalur pipa utama Perumdam Tirta Kencana Samarinda, pihak pekerja atau kontraktor diharapkan dapat aktif berkoodinasi.
"Jadi kalau pipa kami kenapa-napa bisa cepat ditangani. Dengan begitu pelayanan kepada masyarakat tidak terlalu lama terganggu," tegasnya.
(*)
Sumber: Tribunkaltim.co