Berita Nunukan Terkini
Bahasa Inggris tak Wajib Dalam RUU Sisdiknas 2022, Ini Kata Dantim Pen Prajurit Pamtas RI-Malaysia
Prajurit TNI AD di Perbatasan RI-Malaysia ini turut berkomentar soal bahasa Inggris tak masuk muatan wajib dalam RUU Sisdiknas 2022.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Prajurit TNI AD di Kabupaten Nunukan turut memberikan komentar soal pelajaran Bahasa Inggris yang tidak masuk dalam muatan wajib pada Rancangan Undang Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang dirilis Agustus 2022.
Dantim Pen Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 621/ Manuntung, Serda Farkhan (23) mengatakan hilangnya mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan wajib dalam Sisdiknas akan merugikan generasi muda dalam persaingan global yang semakin berkembang pesat.
"Bahasa Inggris itu bahasa Internasional nomor satu di dunia. Kalau generasi hari tidak dibekali Bahasa Inggris bagaimana mau bersaing secara global," kata Farkhan kepada TribunKaltara.com, Rabu (05/10/2022), sore.
Farkhan merupakan tenaga pengajar yang diperbantukan untuk sekolah-sekolah yang terbatas guru Bahasa Inggrisnya.
Baca juga: Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW Harga Telor Ayam di Nunukan Diprediksi Naik, Agen: Tidak Signifikan

Diketahui dalam Pasal 81 ayat (1) RUU Sisdiknas yang dirilis pada Agustus 2022, bahwa yang termasuk muatan wajib pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah diantaranya:
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Pancasila;
3. Bahasa Indonesia;
4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
7. Seni dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kecakapan Hidup;
10.Muatan Lokal.
Sementara itu tak ada mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan wajib dalam RUU Sisdiknas tersebut.
Menurut Farkhan, mata pelajaran Bahasa Inggris punya banyak manfaat bagi siswa/ siswi saat ini.
Belum lagi kata dia, banyaknya perusahaan asing di Indonesia yang membutuhkan lulusan dengan kemampuan Bahasa Inggris.
"Penggunaan teknologi era sekarang semua gunakan Bahasa Inggris. Kemudian bagaimana generasi Indonesia mau menempuh pendidikan di luar negeri kalau tidak bisa Bahasa Inggris. Generasi muda tidak bisa bersaing untuk mendapatkan kerja," ucapnya.
Farkhan beberkan bahwa Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 621/ Manuntung dalam waktu dekat ini memiliki agenda mengajar Bahasa Inggris di sekolah yang terbatas tenaga pengajarnya. Mulai jenjang SD hingga SMA.
Hal yang sama juga sudah dilakukan Farkhan saat berada di Batalyon Infanteri 621/Manuntung, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Pada 2020, dia sempat mengikuti pembekalan Bahasa Inggris dari Kedubes Inggris yang dilaksanakan di Bandung.
Baca juga: 8 Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Berangkat Hari ini, Bertolak dari Pelabuhan Liem Hie Djung
"Saya ikuti pembekalan 4 bulan di Bandung. Kami punya agenda mengajar Bahasa Inggris di sekolah-sekolah yang kurang guru Bahasa Inggrisnya. Kemungkinan Februari 2023 mendatang," ujarnya.
Pada HUT ke-77 TNI, Farkhan berharap TNI semakin jaya dan dicintai rakyat Indonesia.
"Semoga TNI jaya selalu dan dicintai rakyat Indonesia. TNI harus berkembang sepanjang masa," tuturnya.
Penulis: Febrianus Felis.