Festival Iraw Tengkayu 2022
Detik-detik Pelarungan Padaw Tuju Dulung, Budayawan Datu Norbeck Ceritakan Sejarah Iraw Tengkayu
Detik-detik pelarungan Padaw Dulung sebagai rangkaian Iraw Tengkayu dan HUT Kota Tarakan telah dilaksanakan pada Sabtu (8/10/2022) sore .
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
Ia melanjutkan, tiga tarian yang ditampilkan sebenarnya tidak begitu fokus pada makna melainkan fokus pada kualitas tariannya dan unsur entertain-nya.
“Jika kita selalu berpatok, berat pada hal mistis, filosofis, ritual, itu bisa menghambat bidang kesenian itu,” jelas Datu Norbeck.
Baca juga: Pengerjaan Padaw Tujuh Dulung Tahap Finishing, Datu Norbeck Beberkan Makna Warna dan Sejarahnya
Lebih jauh kembali mengulas sejarah Iraw Tengkayu, dengan penurunan Padaw Tuju Dulung salah satu bentuk rasa syukur nelayan terdahulu atas kehidupan yang mereka miliki sumbernya dari hasil laut yakni nelayan.
“Salah satunya itu. Iraw itu pesta, pasti mengungkapkan rasa suka, rasa senang, rasa gembira, dibuat dalam Iraw. Segala yang baik-baik itu yang dikenang, mengenang masa kejayaan,” ujarnya.
Iraw sendiri selama ini dilaksanakan setiap menjelang HUT Tarakan.
Namun lanjut Datu Norbeck, jauh sebelum Tarakan diresmikan, itu sudah sering dilakukan di zaman kerajaan dulunya.
“Biasanya dilaksanakan pada hari ulang tahun pelantikan raja. Pelantikan raja tidak sama, ganti raja tanggal tidak sama.
Tidak ada ketetapan tanggal pasti, selama raja masih memerintah, perayaan Iraw Tengkayu dilaksanakan pada tanggal pelantikan dia,” akunya.
Memang lanjutnya dalam pelaksanaan Iraw Tengkayu dimana puncaknya adalah pelarungan Padaw Tuju Dulung, ada hitungan air yang diperhitungkan sebelumnya.
Baca juga: Breaking News: Ribuan Masyarakat Hadiri Festival Iraw Tengkayu, Sore Pelarungan Padaw Tuju Dulung
“Itu pas air jadi, yang jamnya itu tengah hari sekitar pukul 12.00 WITA, air surut. Kemudian setelah lepas tengah hari, baru diadakan itu,” ungkapnya. Sehingga tadi, memang jamnya kalender air itu pas hari ini,” urainya.
Dan hari ini Sabtu (8/10/2022) adalah momen mengenang tanggal pengesahan dalam UU dimana Tarakan resmi menjadi kota madya.
Lebih jauh Datu Norbeck mengungkapkan, saat proses pelarungan tadi, sekitar pukul 15.44 WITA Padaw Tuju Dulung diarak dari darat menuju ke air laut di Pantai Amal atau kini dikenal Pantai Ratu Intan Kota Tarakan, ada beberapa ritual khusus dilakukan.
“Ada beberapa atraksi, gaya, keyakinan lama, sebelum orang Tidung menganut agama Islam. Ada atraksi ritual, itu lebih ke atraksi bukan karena mistisnya.
Walaupun kejadian mistis bisa saja ada tapi itu di luar skenario kita,” pungkasnya. (*)