Berita Nunukan Terkini

Dispenda Nunukan Beber Realisasi Pajak Daerah Baru 43,63 Persen, Fitraeni: Masih Jauh dari Target

Penjelasan Kepala Dispenda Nunukan Fitraeni, realisasi pajak daerah dari 11 jenis pajak daerah per tanggal 30 September 2022, belum mencapai target.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Kepala Dispenda Nunukan, Fitraeni dan tim turun memasang banner untuk mengedukasi wajib pajak di sejumlah warung makan dan hotel, belum lama ini. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Pendapatan Daerah ( Dispenda ) Kabupaten Nunukan beber realisasi pajak daerah dari 11 jenis pajak daerah per tanggal 30 September 2022, belum mencapai target.

Kepala Dispenda Nunukan, Fitraeni menyebut realisasi pajak daerah dari 11 jenis pajak daerah per tanggal 30 September 2022 baru mencapai 43,63 persen atau sebesar Rp20.034.821.793.

Sedangkan target murni penerimaan pajak daerah tahun 2022 sebesar Rp45.919.113.000.

"Masih jauh dari target. Kami sudah turun lapangan untuk mengedukasi wajib pajak agar taat bayar pajak.

Bukan kami lagi yang pungut tapi pemilik usaha yang melaporkan dan bayar melalui aplikasi," kata Fitraeni kepada TribunKaltara.com, Minggu (16/10/2022), pukul 14.00 Wita.

Fitraeni menuturkan jenis pajak yang paling besar pencapaiannya tahun ini yakni pajak restoran.

Dari target Rp4,9 Miliar realisasinya mencapai Rp8,3 Miliar atau 169,74 persen.

"Kenapa besar pencapaiannya, bukan karena rumah makan bertambah tapi memang orang Nunukan hobi makan di warung.

Kategori restoran di Kabupaten Nunukan sedikit sekali, paling banyak rumah makan. Ada 100 lebih lah," ucapnya.

Kepala Dispenda Nunukan, Fitraeni.
Kepala Dispenda Nunukan, Fitraeni. (TRIBUNKALTARA.COM/FELIS)

Baca juga: Bapenda Kaltara Optimis Realisasi Pajak Daerah Capai Target di Akhir 2022, Tomy Labo Beber Strategi

Lalu pajak hotel realisasinya melebihi dari target. Dispenda Nunukan awalnya menargetkan Rp505.000.000, realisasinya melebihi hingga Rp653.000.000.

Untuk Pajak Penerangan Jalan (PPJ) masih terbilang stabil.

Hal itu Fitraeni jelaskan karena tiap tahun target PPJ dinaikkan.

"PPJ mencapai 83 persen. Kami targetkan Rp6,4 Miliar realisasi Rp5,3 Miliar," tambahnya.

Ia menyinggung beberapa jenis pajak yang masih terbilang jauh dari target bahkan nihil sama sekali.

Seperti pajak parkir, masih nihil karena subjek dan objeknya kata Fitraeni, tidak jelas. Sehingga realisasi pajaknya nol.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved