Berita Bulungan Terkini
Perusahaan Jepang Kerja Sama dengan PT KHE, Listrik PLTA Kayan Dimanfaatkan ke Industri Ini
Direktur PT. KHE Andrew Suryali mengatakan pihaknya terus melakukan progres pembangunan baik dari sisi perizinan, pembebasan lahan hingga konstruksi.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - PT Kayan Hydro Energy ( PT KHE ) memastikan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan di Bulungan, Kaltara terus berprogres.
Direktur PT. KHE Andrew Suryali mengatakan pihaknya terus melakukan progres pembangunan baik dari sisi perizinan, pembebasan lahan hingga konstruksi.
Andrew menjelaskan pembangunan PLTA Kayan dengan total lima bendungan dan biaya investasi hingga miliaran Dollar AS itu berjalan on the track.
Hal itu ia ungkapkan dalam Webinar TribunKaltara.com bertajuk “HUT Bulungan: Optimalisasi SDA untuk Mewujudkan Bulungan yang Maju dan Sejahtera.”
“Total pengembangannya membutuhkan biaya sekitar 1,7 miliar USD termasuk pembangunan saluran transmisi dan gardu induk,” kata Andrew Suryali.
“Saat ini pembangunan konstruksi terus dilakukan, pembebasan lahan juga masih berlangsung dan rehabilitasi DAS juga sudah kami lakukan,” sambungnya.
Baca juga: Soal Relokasi Desa Akibat Pembangunan Bendungan PLTA Kayan, Ini Kata Bupati Bulungan Syarwani
Lebih jauh Andrew menjelaskan, pihaknya juga telah menandatangani kerja sama dengan Sumitomo Corp—perusahaan terkemuka asal Jepang—untuk pengembangan PLTA Kayan dan industri di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi.
“Kami juga sudah menandatangani kerja sama dengan Sumitomo Corp untuk pengembangan PLTA dan kawasan industri di Kaltara,” kata dia.
“Jadi dukungannya ini dari pemerintah pusat dan juga negara lain seperti Jepang,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT KHE, Khaeroni, memastikan listrik yang dihasilkan dari PLTA dengan jumlah yang besar bahkan hingga 9.000 MW itu tak akan terbuang sia-sia.
Menurutnya listrik yang dihasilkan dari PLTA Kayan akan dimanfaatkan secara maksimal.
Baik untuk keperluan masyarakat maupun untuk kebutuhan industri di kawasan industri di Kaltara.
“Hasil listrik dari PLTA juga akan kami gunakan di PT ISI di Tanah Kuning,” kata Khaeroni.
“Itu ada beberapa industri, mulai dari nikel, smelter, bahkan otomotif mobil listrik, termasuk industri hidrogen dan amoniak,” ujarnya.
“Jadi listrik yang akan diproduksi akan terserap di PT ISI dan juga digunakan oleh PLN untuk dialirkan ke masyarakat bahkan bisa juga nanti sebagai kebutuhan dari IKN," tuturnya.