Masyarakat Diminta untuk Tidak Overthinking Menghadapi Ancaman Resesi Tahun Depan

Masyarakat diminta untuk tidak overthinking menghadapi ancaman resesi tahun 2023.

Freepik.com
Ilustrasi ekonomi Indonesia resmi resesi. Masyarakat diminta untuk tidak overthinking menghadapi ancaman resesi tahun 2023. 

Diterangkan Rhenald Kasali, strategi tersebut justru bertentangan dengan pendapat para ahli bisnis dari Harvard University dalam buku Global Recession.

"Saya baru saja mendapat sebuah buku berjudul Global Recession yang ditulis ahli bisnis dari Universitas Harvard.

"Ada salah satu bagian dalam buku itu menyebutkan "Don't cut your marketing budget in a recession (jangan memotong marketing budget Anda selama masa resesi)," ujar Rhenald Kasali dikutip TribunKaltara.com dari chanel Youtubenya Prof. Rhenald Kasali.

Sejumlah orang keliru memahami resesi.

Menurutnya, resesi itu adalah terminologi di dalam makro ekonomi. Sedangkan bisnis berjalan dalam landasan yang berbeda.

"Apa sih bedanya? Makro itu bicara tentang negara, sesuatun yang besar. Mikro bicaranya ya perusahaan atau usaha Anda. Ini adalah dua hal yang berbeda.

"Strategi di sini adalah strategi yang bersifat rata-rata. Sehingga kemudian kita bicaranya pendapatan nasional atau pendapatan perkapita.

"Kemudian kita jumlahkan secara menyeluruh. Makanya semuanya harus homogen. Kita sebutnya sebagai komditi.

"Kemudian kita juga membicarakan hal-hal yang bersifat strategi negara dalam menangani masalah-masalah seperti kemiskinan, pengangguran, inflasi.

"Kemudian bagaimana strategi fiskal, strategi moneter, mendatangkan investasi asing, mendorong perekonomian, pertumbuhan.

Itu semua adalah strategi negara yang tidak selalu dapat kita terjemahkan ke dalam bisnis.

Ujarnya, bisnis ini landasannya adalah segmentasi.

"Artinya, Anda bergerak dalam segmen-segmen. Contohmnya, Anda naik pesawat saja, kelasnya beda-beda, kelas bisnis bangkunya lebih lebar, dapat makan.

"Jadi ada segmen yang tidak sama sehingga kemudian kita mengenal ada barang yang sama namun ditawarkan pada segmen yang lebih mahal karena brandnya berbeda.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved