Berita Tana Tidung Terkini
Nutu Luntungan Tradisi Suku Dayak Belusu Tana Tidung, Persiapan Menumbuk Padi Butuh Waktu Dua Bulan
Nutu Luntungan atau menumbuk padi merupakan tradisi Suku Dayak Belusu di Kabupaten Tana Tidung.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Masyarakat suku Dayak Belusu Kabupaten Tana Tidung baru saja melaksanakan nutu luntungan atau acara menumbuk padi dalam rangkaian festival Budaya Irau Tana Tidung 2022.
Nutu luntungan ini merupakan acara turun temurun suku Dayak Belusu yang dilaksanakan setiap masa panen padi.
Ketika sudah memanen padi, masyarakat Dayak Belusu akan menumbuk padi di lesung panjang.
Para keluarga yang melakukan panen padi juga akan mengundang keluarga lainnya, untuk membantu menumbuk padi.
Baca juga: Warga KTT Akan Gelar Mubes FKWT Nasional di Kabupaten Tana Tidung, Dijadwalkan 5 November 2022
Kegiatan nutu luntungan ini wajib dilakukan laki-laki dan perempuan Dayak Belusu.
Nutu luntungan ini juga, disertai dengan nyanyian lagu khusus yang dinyanyikan secara saut-sautan oleh laki-laki dan perempuan.
Kegiatan ini menggambarkan kekompakan dan kerjasama, serta rasa gotong royong yang tinggi dan menjadi kebiasaan dan tradisi Dayak Belusu
Sekadar diketahui, sebanyak 800 orang yang mengikuti acara nutu luntungan di Stadion Mini Tideng Pale, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara hari ini, Minggu (6/11/2022)
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan, dirinya mengetahui betul bagaimana persiapan setiap desa yang ditugaskan dalam membuat luntungan tersebut.
Dia menambahkan, persiapan pembuatan luntungan pun telah dilakukan jauh-jauh hari.
"Mau hampir dua bulan persiapannya. Karena saya mengikuti mulai dari pengambilan di tengah hutan dengan ritual-ritual adat.
Sampai dengan pemotongan pohon, kemudian dipahat dan dilukis," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Minggu (6/11/2022) sore
Dia mengapresiasi masyarakat suku Dayak Belusu Kabupaten Tana Tidung yang telah menyukseskan acara nutu luntungan tersebut.
Menurutnya, kegiatan besar ini tak akan bisa terlaksana jika tidak ada kekompakan di dalamnya.
Baca juga: Irau Tana Tidung 2022 Ajang Promosi Budaya KTT, Bupati Ibrahim Ali Harap Jadi Agenda Nasional
"Inilah yang saya banggakan dengan saudara-saudara saya, masyarakat Belusu. Tentunya tidak lain dan tidak bukan semua ujungnya untuk melestarikan adat istiadat kita," ungkapnya.
Dia berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender event nasional.
Sehingga, dapat dikenal masyarakat luas dan tertarik berkunjung ke Kabupaten Tana Tidung.
Penulis: Risna
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/acara-nutu-luntungan-tradisi-turun-temurun-masyarakat-suku-dayak-belususrhey.jpg)