Berita Tarakan Terkini
Tarakan Miliki Sesar Potensi Tsunami, Ini Titik Lokasi Pengungsian yang Ditetapkan BPBD
Antispasi bencana alam seperti tsunami, BPBD Tarakan telah menyiapkan lokasi pengunsian bagia masyarakat yang terdampak, yakni di UBT.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Mitigasi bencana alam seperti tsunami yang berpotensi terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, BPBD Tarakan menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian.
Adapun jalur evakuasi sudah ada disiapkan menuju lokasi pengungsian, apabila terjadi bencana alam, salah satunya tsunami. Ini disampaikan Kepala BPBD Tarakan, Yonsep.
“Jalur evakuasi semisal terjadi tsunami sudah ada. Karena kita sudah pernah membahas bahwa Tarakan memiliki sesar. Tidak bisa ditutupi sudah itu. Sudah mulai muncul di permukaan,” beber Yonsep.
Baca juga: BMKG: Tak Berpotensi Tsunami, Timur Laut Melonguane Sulawesi Utara Diguncang Gempa Terkini Siang Ini
Lokasi pengungsian disiapkan BPBD Tarakan di area yang lebih tinggi. Di antaranya untuk wilayah pesisir Pantai Amal maka warga bisa dievakuasi ke lokasi titik pengungsian di Universitas Borneo Tarakan untuk wilayah Timur.
Kemudian untuk warga yang mendiami pesisir Mamburungan dan Tanjung Batu maka bisa dievakuasi menuju Kelurahan Mamburungan Timur.
“Itu titik yang perlu kami sampaikan dan ini sudah melalui kajian PRB dan KRB kita tahun 2016 sudah kemarin itu,” tegasnya.
Baca juga: Gempa Terkini Guncang Cianjur Jawa Barat Siang Ini, Magnitudo 5.6, BMKG: tak Berpotensi Tsunami
Selanjutnya, untuk masyarakat di Kecamatan Tarakan Tengah yang juga mendiami wilayah pesisir bisa menuju lokasi Gunung Selatan.
“Kalau masyarakat di pesisir Juata Laut dan sekitarnya, titik evakuasi berada di titik Bukit Tengkorak di Juata Laut,” sebut Yonsep.
Lantas apakah ada upaya simulasi yang dilakukan semisal terjadi gempa dan tsunami dan kesiap-siaagaan yang bisa dilakukan? Yonsep menyebutkan, kegiatan simulasi pernah dilakukan di wilayah pesisir Pantai Amal.

“Sudah satu kali dan tidak berlanjut karena keterbatasan. Kemudian tiga tahun berlalu kita tidak punya ruang karena Covid-19, dimana dilarang mengumpulkan massa,” ujarnya.
Yonsep tak menampik, ada beberapa plang jalur evakuasi seolah sengaja ditutupi dan belum diketahui alasannya.
“Yang kita sayangkan ada dilakukan beberap orang kita tidak tahu apa kepentingannya tidak tahu sengaja atau tidak, kita sudah ada plang informasi kebakaran lahan, longsor, malah itu ada bangunan sengaja dibangun menutupi itu,” ujarnya.
Baca juga: Tribun Kaltara Goes to Campus Sambangi UBT, Pentingnya Literasi dan Wirausaha di Era Digital
Yonsep meminta masyarakat turut berpartisipasi menjaga karena nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat juga.
Masih menyoal lokasi pengungsian, di Universitas Borneo Tarakan sendiri lokasi luasan mencapai 35 hektare.
“Kita sudah menentukan itu, bencana itu cepat dan dramatis, yang penting ada tempat aman dan tinggi. Kita ingat gempa 2015 kemarin, sekitar 5,4 SR. Ada rumah hancul tapi kecil. Itu karena konstruksi bangunan kita dari kayu, dan yang dibangun di sini juga digunakan konstruksi besi,” urainya.
Sehingga saat ini yang harus diwaspadai adalah tsunami. Meski demikian ia tak ingin masyarakat resah.
“Tidak perlu khawatir, asalkan kita bisa dan siap menghadapi bencana dengan persiapan baik. Salah satunya lewat forum dibentuk,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Update Sidang Ketiga Kasus Pembunuhan Berencana Arya Gading, JPU Tolak Eksepsi Pegacara Terdakwa |
![]() |
---|
Kejurnas Panahan Resmi Dibuka Gubernur Kaltara, Harap Lahir Bibit Atlet Tembus Level Internasional |
![]() |
---|
McDonald’s Masuk ke Tarakan, Wali Kota Khairul Berharap Bisa Menyerap Tenaga Kerja Lokal |
![]() |
---|
Musda Muhammadiyah Kota Tarakan Resmi Dibuka, Wali Kota: Muhammadiyah Mitra Strategis Pemkot |
![]() |
---|
Akui Ada Perubahan Manajemen Kelola, Pelindo Tarakan Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif Peti Kemas |
![]() |
---|