Berita Tana Tidung Terkini

Demam Berdarah di Tana Tidung Sentuh Angka 24 Kasus, Sesayap Hilir Tertinggi, Reaksi Dinas Kesehatan

Berikut ini data jumlah kasus demam berdarah dengue atau DBD di Tana Tidung dari Januari hingga November 2022.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Hanna
Pelaksanaan fogging oleh petugas Dinkes Kabupaten Tana Tidung beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Kesehatan atau Dinkes Tana Tidung menguraikan, total kasus demam berdarah dengue atau DBD di Tana Tidung berjumlah 24 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Hanna Juniar mengatakan, jumlah tersebut terakumulasi dari Januari hingga November 2022.

"Kalau peningkatan ( DBD ) ada, tapi tidak signifikan.

Bulan November itu hanya (bertambah) dua kasus.

Tapi kalau total keseluruhan dari Januari sampai November itu ada 24 kasus," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Senin (26/12/2022)

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tana Tidung, Hanna Juniar imbau warga cegah DBD dengan lakukan pemberantasan sarang nyamuk. (TRIBUNKALTARA.COM / RISNA)
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tana Tidung, Hanna Juniar imbau warga cegah DBD dengan lakukan pemberantasan sarang nyamuk. (TRIBUNKALTARA.COM / RISNA) (TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI)

 

Baca juga: Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Natal dan Tahun Baru, Dinkes Tana Tidung Tingkatkan Surveilans

Hanna mengatakan, dari lima kecamatan di Tana Tidung, kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Sesayap Hilir.

Adapun total kasus DBD di Kecamatan Sesayap Hilir berjumlah 17 kasus.

Sementara jumlah kasus di Kecamatan Sesayap sebanyak lima kasus, dan Kecamatan Betayau berjumlah dua kasus.

"Kalau Kecamatan Muruk Rian nol kasus, Tana Lia juga nol kasusnya," ungkapnya.

Terkait kasus DBD ini, Dinkes Tana Tidung mengimbau masyarakat Tana Tidung untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Dalam pemberantasan sarang nyamuk ini, Dinkes Tana Tidung meminta masyarakat membersihkan lingkungan sekitar rumah.

"Sebenarnya mereka kayak di Kujau (Kecamatan Betayau) itu, ada yang minta untuk dilakukan foging.

Tapi kami lebih menganjurkan pemberantasan sarang nyamuknya dengan cara membersihkan lingkungan sekitarnya," katanya.

Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk dengan cara membersihkan lingkungan sekitar lebih manjur dibandingkan dengan cara foging.

Hal ini terbukti, kasus DBD di Kecamatan Betayau tidak naik saat dilakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved