PDIP

Megawati akan Berikan Surprise di HUT ke-50 PDIP, Nama Capres Tinggal Diumumkan, Puan tak Deg-degan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan memerikan surprise di HUT ke-50 PDIP yang berlangsung pada Selasa (10/1/2023).

Editor: Sumarsono
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menghadiri sekaligus membuka Pameran Foto pada acara HUT Ke 48 PDI Perjuangan di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhaen Semarang, Sabtu, (22/5/2021) .(PDI Perjuangan/Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan memerikan surprise di HUT ke-50 PDIP yang berlangsung pada Selasa (10/1/2023).

Dikabarkan, Megawati bakal mengumumkan nama calon presiden ( Capres ) yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 mendatang.

Puan Maharani mengklaim Ketua Umum PDIP Megawati telah mengantongi nama Capres yang akan diusung partainya pada Pilpres 2024 .

Maka itu Puan Maharani meminta kader PDIP tak ragu dengan berbagai hal di luar partai.

Dia meminta kader fokus dan kerja untuk masyarakat.

"Sudah lurus saja, kerja kerja kerja di lapangan. Pada waktunya tunggu tanggal mainnya, Ibu Ketua Umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal diumumin," kata Puan Maharani .

Di hadapan ribuan kader PDIP dari berbagai daerah se Indonesia, Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Pemerintahan itu menegaskan, mereka adalah petugas partai. Dan tugas petugas partai adalah memenangkan partai di pemilu.

Ketua DPR itu pun meminta semua kader untuk mengikuti setiap instruksi Megawati, terutama soal pemenangan capres dan cawapres.

Baca juga: OMG Kaltim Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024, Tak Lihat Partainya, tapi Sosok dan Ketokohan Ganjar

Puan juga meminta kader bekerja agar PDIP menang untuk kali ketiga di Pemilu 2024 mendatang, baik di level eksekutif maupun legislatif.

"Kita semua harus siap ikut instruksi dan perintah ketua umum, memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden PDIP, menang hattrick pileg dan pilpres untuk PDIP. Siap?" kata Puan yang dijawab serempak oleh para kader.

Saat disinggung kapan nama capres dari PDIP akan diumumkan, Puan Maharani menyebut bisa saja hal itu akan disampaikan Megawati pada perayaan HUT ke-50 tahun PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, hari ini (10/1).

Dikemukakan akan ada elemen kejutan saat partainya merayakan HUT ke-50 PDIP itu.

Elemen kejutan itu akan disampaikan langsung oleh Megawati.

"Ya, pastinya. Setiap ulang tahun, kan, ada surprise, tetapi namanya surprise, ya, enggak tahu. Cuma Ibu Ketua Umum yang tahu surprise akan disampaikan," kata Puan.

Puan Maharani juga mengaku tidak tahu persis apa elemen kejutan pada saat HUT ke-50 PDIP hari ini. Hanya Megawati yang memahami elemen kejutan tersebut.  

Termasuk, Puan Maharani juga tidak tahu soal kemungkinan elemen kejutan berupa pengumuman capres atau cawapres dari parpol bernomor tiga pada Pemilu 2024.

Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani saat ditemui awak media di Panti Marhaen Semarang,Sabtu (15/2/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani saat ditemui awak media di Panti Marhaen Semarang,Sabtu (15/2/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA) (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

"Pidato Ketua Umum itu kan ada yang dari hati, ada yang dari pikiran, ada yang memang sudah tercatat.

Kalau kemudian besok, tiba-tiba ada surprise, siapa nama bakal calon capres atau cawapres PDIP akan disampaikan, kemungkinan bisa saja," ucap Puan.

Puan Maharani sendiri mengaku tak ambil pusing soal pencalonan presiden di partainya.

Meski namanya kerap disebut akan diusung sebagai Capres PDIP di 2024. Ia kembali menyebut urusan pencalonan presiden sudah ada di garis tangan.

Sebab, mereka terpilih satu dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia. "Mbak Puan kok nggak deg-degan? Kenapa deg-degan?

Urusan calon presiden itu ada di garis tangan, 270 (juta) orang pingin jadi presiden semua yang jadi cuma satu," ucapnya.

Baca juga: HUT ke-50 PDIP tak Undang Parpol Lain, Hasto Sebut Fokus Internal, Puan Maharani Minta Maaf

Ketua DPR RI itu menyebut PDIP merupakan partai besar. Oleh karena itu, menurut dia, tak mungkin partainya tak memiliki stok kader partai yang tak bisa dicalonkan sebagai capres.

"Kita ini partai besar, sebesar ini, jadi enggak mungkin kita enggak punya kader untuk dicalonkan tenang saja, santai santai," ucap Puan.

Lagi pula, lanjut Puan, urusan pencalonan presiden sudah diatur undang-undang. Hanya partai politik dan gabungan partai yang memenuhi syarat yang bisa mencalonkan presiden.

Nama Calon Presden

Sementara, PDIP merupakan satu-satunya partai yang telah mengantongi tiket karena telah memenuhi syarat 20 persen ambang batas pencalonan presiden.

Dia pun meminta kader tinggal menunggu keputusan tunggal dari Megawati.

"Segini banyak kader-kader PDIP, artinya PDIP sudah punya calon iya kan. Apalagi, iya wes lillahi taala, garis tangan, tinggal tunggu siapa yang nanti akan disebutkan oleh Ibu Ketua Umum," ucap Puan.

Nama Puan Maharani memang termasuk salah satu yang digadang-gadang akan diusung partai berlogo banteng moncong putih itu sebagai capres 2024.

Ia bersaing dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kerap disebut memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga.

Namun selain Puan dan Ganjar, belakangan nama Megawati juga ikut disuarakan menjadi capres PDIP. Megawati dinilai masih memenuhi syarat bertarung di Pilpres 2024 karena baru satu periode menjadi presiden.

Baca juga: Puan Maharani Bertemu Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo ke Makassar, Garap Kampung Jusuf Kalla?

Terkait masuknya nama Megawati ke dalam bursa capres, Ketua DPP PDI Perjuangan Enriko Sotarduga menilai usulan itu sangat masuk akal.

"Ini usulan yang masuk akal, saya nanti harus sampaikan ke Bu Ketum, karena bukan kewenangan kami.

Kami hanya boleh sampaikan usulan dan yang menarik ini dari anak muda," kata Enriko di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1).

Enriko menambahkan, usulan tersebut akan dikaji terlebih dahulu agar mendapatkan data yang konkret untuk nantinya disampaikan ke Sekjen Hasto Kristiyanto dan juga Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Nanti saya akan sampaikan usulan ini. Konstitusi pada kongres dan AD/ART, serahkan semua ke Bu Mega," tuturnya.

Dari partai lain, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengaku menghormati wacana Megawati menjadi capres 2024.

Ia menganggap wacana tersebut sesuatu yang wajar, terlebih Megawati merupakan Ketua Umum PDIP.

"Itu wajar sekali. Kalau itu diputuskan oleh PDIP tentu kami menghormatinya. Beliau kan adalah Ketum PDIP," kata Andi kepada Tribunnews.com, Senin (9/1).

Menurut Andi, dalam sistem demokrasi setiap Ketua Umum adalah calon utama kepemimpinan nasional.

Maka itu ia menyebut Demokrat mendukung ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju dalam Pilpres mendatang.

Baca juga: PDIP Bakal Bocorkan Nama Capresnya Bertepatan di Harlah ke-50, Deddy Sitorus Sebut Pejabat Publik

"Makanya, kami pun mendukung Ketum AHY untuk maju dalam pemilihan kepemimpinan nasional sebagai capres atau cawapres," ujar Andi.

Partai Amanat Nasional (PAN) juga menyambut baik wacana Megawati maju sebagai capres 2024.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan spektakuler apabila Megawati maju sebagai capres 2024.

"Sesuatu yang fenomenal dan spektakuler jika Bu Mega dicalonkan oleh PDIP di Pilpres 2024," kata Viva kepada wartawan, Senin (9/1).

Viva menyebut selama ini publik hanya fokus kepada Ganjar dan Puan.

"Mengapa begitu? Karena selama ini publik difokuskan di figur Mbak Puan dan Mas Ganjar saja, sedangkan Bu Mega diposisikan menjadi important decision makers," ujarnya.

Viva menyebut apabila Megawati maju sebagai capres, itu tidak bertentangan dengan undang-undang dasar (UUD).

"Secara yuridis, jika PDIP mencalonkan Bu Mega, dalam periodesasi kepresidenan tidak melanggar UUD RI 1945 dan undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu karena Bu Mega hanya pernah menjabat satu periode," ungkap dia.

Di sisi lain, ia menuturkan secara fisik Presiden ke-5 RI itu juga masih memiliki stamina yang kuat. "Bahkan dengan pengalaman yang dimiliki tentu semakin matang, bijaksana, dan jernih dalam proses pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan negara," ucapnya.

Kendati demikian, Viva mengungkapkan bahwa partainya tak mau mengikuti campur urusan tersebut. "Bagi PAN, semua dikembalikan ke PDIP saja. PAN membatasi diri tidak ikut campur urusan rumah tangga partai lain.

Apapun yang diputuskan oleh Bu Mega dan PDIP nantinya adalah pilihan terbaik bagi mereka," imbuhnya. (tribun network/fal/den/yud/mam/frs/dod)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved